Trans Sulawesi Palu-Gorontalo-Manado putus di Ampibabo

id banjir,longsor,jalan,bpjn

Trans Sulawesi Palu-Gorontalo-Manado putus di Ampibabo

Situasi banjir yang menyebabkan jalan darurat di Jembatan Buranga, Kabupaten Parimo putus sehingga arus lalulintas di jalur trans Sulawesi Palu-Gorontalo-Manado lumpuh pada Jumat (1/6) petang sejak pukul 16.00 Wita. (Antaranews Sulteng/Polres Parimo)

Aldino: mudah-mudahan jalan darurat itu fungsional malam ini juga.
Palu (Antaranews Sulteng) - Arus lalulintas di jalan trans Sulawesi dari Palu dan Parigi ke Gorontalo dan Manado, terputus Jumat (1/6) petang mulai sekitar pukul 16.00 Wita karena jembatan darurat di Desa Buranga, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong, hanyut dibawa banjir, namun upaya normalisasi sudah dilakukan.
     
Keterangan yang dihimpun dari pihak kepolisian setempat, Jumat malam, menyebutkan ratusan kendaraan tertahan di lokasi banjir itu, baik kendaraan dari arah Gorontalo ke Kota Parigi dan Palu maupun sebaliknya.

Pihak kepolisian berusaha mengatur lalulintas dan memberikan informasi melalui media sosial kepada para pengguna jalan dari Palu ke Gorontalo dan Manado atau sebaliknya agar memanfaatkan jalur alternatif Kasimbar-Tambu.

Namun demikian, tidak banyak kendaraan yang menggunakan jalur alternatif itu sebab medan jalannya cukup berat yakni badan jalan berlubang-lubang, tanjakan cukup tinggi dan sempit serta jarak tempuhnya juga lebih jauh dibanding melintasi jalur Kebun Kopi.

Baca juga: Jalan Provinsi Palu-Kulawi putus akibat longsor

Aldino Angga, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 8 Satker II BPJN XIV Palu yang menangani ruas Toboli-Tinombo termasuk pembangunan jembatan Buranga, Kecamatan Ampibabo, menjelaskan bahwa hujan deras beberapa hari ini menyebabkan air sungai Buranga meluap dan menghantam jalan darurat yang dibuat sehubungan adanya proyek penggantian jembatan di lokasi tersebut.

Luapan air yang cukup dahsyat itu, kata Aldino, sudah dua hari ini terus menghantam jalan darurat yang menggunakan box culvert precast tersebut, dan Jumat petang ini, jalan darurat ini tampaknya sudah tidak sanggup menahan limpahan air.

"Dari 16 box culvert yang dipasang di jalan darurat itu, ada dua buah box pecah dan terbawa air bersama timbunan di atasnya, menyebabkan jalan darurat itu putus. Sekarang kami lagi menyusun ulang box-box yang tersisa dan akan segera menimbun kembali bila kondisi air sudah memungkinkan," ujarnya.
 
Inilah jalan darurat di Jembatan Buranga, Parigi Moutong, menggunakan box culvert yang hanyut dibawa banjir, sehingga arus lalulintas di jalan trans Sulawesi Palu-Gorontalo-Manado lumpuh pada Jumat (1/6) petang sejak pukul 16.00 Wita. (Antaranews Sulteng/BPJN XIV)

Pihaknya juga sedang mengerahkan jembatan bailey dari Tolitoli untuk direlokasi ke Jembatan Buranga tersebut guna mengantisipasi kemungkinan terulangnya bencana serupa, karena musim hujan tampaknya masih akan melanda wilayah Parigi Moutong.

Baca juga: Longsor jalan Trans Sulawesi Bungku-Kendari tuntas dalam sepekan (vidio)

Ia menambahkan bahwa alat-alat berat serta truk-truk pengangkut material sudah siap di lokasi banjir tersebut dan diupayakan jalan darurat ini bisa fungsional kembali pada beberapa jam ke depan bila air sungai tidak meluap kembali.

Namun upaya penanganan sempat terhambat karena masyarakat memanfaatkan jalan yang rusak itu untuk menyeberangkan kendaraan sepeda motor dengan biaya jasa tertentu.

BPJN XIV Palu sedang membangun sebuah jembatan permanen baru di Buranga yang sesuai kontrak baru akan selesai dikerjakan pada November 2018. 

Selain di Buranga, kata Aldino, jembatan Tapoyo, Kecamatan Ampibabo, juga kini terancam putus karena oprit jembatan tergerus air selama musim hujan ini mengakibatkan ada lubang menganga.

"Sebenarnya kami sudah mau timbun lubang menganga itu dan memasang plat baja di atasnya, namun warga masih memanfaatkan lubang itu untuk memasang gelagar kayu dan setiap kendaraan yang lewat dipungut uang dalam jumlah tertentu," katanya.

Baca juga: Transportasi Sulteng-Sultra lumpuh akibat banjir
 
Masyarakat memasang gelagar di oprit jembatan Tapoyo, Kecamatan Ampibabo, yang berlubang dan memungut bayaran pada setiap kendaraan yang melintas. Lubang ini akan segera ditimbun untuk mencegah terputusnya jalan trans Sulawesi Palu-Gorontalo-Manado. (Antaranews Sulteng/BPJN XIV)