Kemenko PMK gelar kemah damai di Poso

id pmk,kemah,poso

Kemenko PMK gelar kemah damai di Poso

Kemenko PMK (ist)

...tujuan digelarnya acara ini adalah dalam rangka menyembuhkan trauma pengalaman-pengalaman masa lalu yang pernah menjadi catatan hitam sejarah relasi antarmasyarakat di Poso. 

Jakarta, (Antaranews Sulteng) - Paritas Institute bekerja sama dengan Sekretariat Revolusi Mental Kemenko PMK untuk menggelar kegiatan Kemah Kampung Damai Lokakarya Penggerak Perdamaian, yang dihadiri oleh sejumlah pemuda lintas iman dari berbagai wilayah di Poso, Sulawesi Tengah. 

Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa, tokoh agama setempat, Pdt Budi Tarusu dari GKST Klasis Poso Kota mengatakan, tujuan digelarnya acara ini adalah dalam rangka menyembuhkan trauma pengalaman-pengalaman masa lalu yang pernah menjadi catatan hitam sejarah relasi antarmasyarakat di Poso. 

Mereka, kata Budi, telah saling mengenal satu sama lain. Setelah sebelumnya disertai berbagai prasangka terhadap teman yang 'berbeda', namun mereka membuktikan sendiri bahwa prasangka itu tak benar adanya.

"Mereka mampu bersahabat dengan semua perbedaan yang ada di dalamnya. Adik-adik kita ini telah saling memahami bahwa berawal dari tenda yang sama, perbedaan bukanlah menjadi masalah," lanjut dia. 

Budi menjelaskan, acara yang berlangsung selama empat hari dari 19 hingga 22 September 2018 ini merupakan pertemuan pemuda dari berbagai latar belakang agama. Pemuda tersebut berasal dari pelajar tingkat sekolah menengah atas hingga mahasiswa. Mereka bertemu dan tinggal dalam perkemahan untuk berbagi kisah ihwal hidup dalam perbedaan.

Wakil Bupati Poso, Samsuri mengatakan nilai dan semangat perdamaian harus tetap digerakkan karena hal itu sudah hidup lama dalam budaya Poso. 

"Di Poso ada semboyan Sintuwu Maroso yang artinya bersatu-padu dengan kuat. Saya berharap kegiatan yang luar biasa ini mampu menjadi pengingat agar anak-anak muda di sini tidak meninggalkan budaya dan semangat persatuan yang diwarisi oleh nenek moyang kita di Poso," ujar Samsuri yang turut membuka kegiatan Kemah Kampung Damai.

Di sisi lain, Dr Rumadi Ahmad selaku Anggota Gugus Tugas Nasional Revolusi Mental menegaskan kegiatan ini adalah salah satu bentuk dari kerukunan di Indonesia.

Menurut dia, perbedaan yang ada di elemen masyarakat justru bisa menjadi kekuatan, bukan justru menjadi kelemahan. 

"Apa yang terjadi di kegiatan Kemah Kampung Damai merupakan salah satu upaya untuk membangun Indonesia Bersatu. Keanekaragaman, kebhinnekaan, dan prularitas yang kita miliki itu sama-sama dijahit sebagai sebuah kekuatan bangsa dan bukan menjadi alat pemecah belah. Gerakan Indonesia Bersatu merupakan unsur penting dalam membangun Indonesia ke depan," katanya.