Seks bebas sumber penyebab HIV/AIDS di Palu

id Palu,AIDS,HIV,seks,psk

Seks bebas sumber penyebab HIV/AIDS di Palu

Dua petugas mengambil darah pekerja seks komersial guna antisipasi penyakit HIV/AIDS, di Tegal, Jateng, (31/3/12). (Foto : ANTARA/Oky Lukmansyah)

Penderita HIV/AIDS di Kota Palu per Oktober 2018 sebanyak 87 orang

Palu, (Antaranews Sulteng) - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu Huzaimah mengatakan seks bebas atau hubungan suami istri yang bukan pasangan resmi, menjadi penyebab maraknya penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) di Kota Palu.

“Penderita HIV/AIDS di Kota Palu per Oktober 2018 sebanyak 87 orang,” kata Huzaimah di Palu, Senin.

Dia menjelaskan sebagian besar penderita berada di eks lokalisasi “Tondo Kiri” dengan profesi sebagai pekerja seks komersial (PSK). Selain itu, sebagian para penderita juga berprofesi sebagai terapis di sejumlah panti pijat di Palu.

Namun untuk menjaga kerahasiaan para penderita, Huzaimah tidak merinci dimana saja persebaran, umur dan status perkawinan penderita HIV/AIDS yang mereka data.

Mereka yang baru mengidap HIV/AIDS kata Huzaimah, tidak akan merasakan gejala, namun setelah 5 hingga 10 tahun, gejala itu baru mereka rasakan. Karena HIV/AIDS perlahan-lahan menurunkan kekebalan tubuh para penderita.

Dinkes Palu kata dia, tetap fokus melakukan penyuluhan di tempat-tempat yang disinyalir banyak dihuni para penderita HIV/AIDS, yang belum terdata atau masih enggan memeriksakan dirinya ke dokter.

Baca juga: Bupati: 68 kasus HIV/AIDS di Donggala

Penyuluhan yang dilakukan diharapkan berdampak pada kesadaran warga di sekitar untuk tidak melakukan seks bebas.

“Virus HIV dapat berpindah, diantaranya lewat seks bebas dan penggunaan jarum suntik secara bergantian,” ujarnya,

Huzaimah mengajak dan mengimbau masyarakat, khusunya para orang tua agar semaksimal mungkin menjaga anak-anak mereka, agar dapat menjauhi pergaulan bebas. Sebab itu merupakan pintu gerbang HIV/AIDS terjangkit dalam tubuh seseorang.

“Perkuat iman dan dekatkan diri kepada Allah. Perbanyak ibadah, sebab iman yang kuat akan menangkal diri dari godaan-godaan untuk terjerumus  ke dalam pergaulan bebas. Orang tua dan tokoh agama  juga memiliki peran penting,” pesan Huzaimah.

Baca juga: Penderita HIV/AIDS di Sulteng 1.913 orang