Sejumlah Perempuan Indonesia dorong pembangunan SDM unggul

id Sdm unggul,Perempuan hebat

Sejumlah Perempuan Indonesia dorong pembangunan SDM unggul

Nina Kurnia Dewi, kini Direktur Keuangan MSDM dan Umum Perum LKBN Antara, sebelumnya pejabat Kepala Divisi Pemeringkatan UMKM & Konsultasi Manajemen pada Perum Jamkrindo (Istimewa)

Tantangan pembangunan saat ini adalah menyiapkan SDM ready now dan future ready

Jakarta (ANTARA) - Sejumlah perempuan Indonesia mendorong pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul Indonesia untuk membangun Indonesia lebih maju melalui berbagai bidang profesi yang mereka geluti.

"Tantangan pembangunan saat ini adalah menyiapkan SDM ready now dan future ready," kata Direktur Keuangan, SDM dan Umum Perum Lembaga Kantor Berita Antara Nina Kurnia Dewi kepada ANTARA dalam temu bincang di Jakarta, Selasa.

Nina mengatakan pentingnya masyarakat Indonesia terutama generasi muda untuk selalu meningkatkan kompetensinya sesuai dengan tuntutan dan perkembangan zaman agar berdaya saing di kancah nasional dan global.

Dia juga berpesan agar dalam peringatan Sumpah Pemuda ini, masyarakat Indonesia terutama pemuda-pemudi Indonesia memiliki semangat yang berkobar untuk membangun bangsa dalam jiwa satu nusa dan satu bangsa.

Untuk menjadi penggerak kemajuan dan kekuatan membangun bangsa, Nina mengatakan semangat ke-Indonesia-an juga harus terus dipelihara dan jati diri Indonesia harus terus ada dalam diri sehingga dapat berkontribusi membangun bangsa Indonesia yang lebih baik ke depan.

Duta Besar Indonesia untuk Aljazair Safira Machrusah mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kemampuan diri dan berani tampil di kancah internasional serta masuk dalam badan-badan dunia untuk mengharumkan nama bangsa Indonesia.

Safira menginginkan agar masyarakat Indonesia tidak hanya unggul dalam negeri tapi juga mampu berkompetisi di kancah global.

Sementara aktivis pendidikan dan pendiri Sokola Rimba Butet Manurung berbagi cerita dan praktik dalam meningkatkan kemampuan literasi dan menghitung bagi komunitas tertentu yang perlu penguatan kemampuan di bidang itu.

Awalnya menyasar suku anak dalam di Taman Nasional Bukit Dua Belas dan Bukit Tiga Puluh, Jambi, kini program Sokola Rimba sudah ada di 16 lokasi seperti Halmahera, Flores, Jember, Sulawesi Selatan dan Sumba.

Pendidikan yang diberikan untuk disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik dari komunitas tersebut untuk meningkatkan daya bertahan hidup mereka.

Selain mendorong literasi dan advokasi, Butet juga memberikan pelatihan bagi orang-orang, guru-guru atau tenaga pendidik yang ingin mulai pendidikan di masyarakat adat. Butet bahkan telah mengembangkan dan menerapkan metode baca tulis yang membuat anak mampu baca tulis setelah belajar selama dua minggu. Sokola Rimba juga mengkampanyekan kearifan masyarakat tradisional.

Dosen di UIN Syarif Hidayatullah Baiq Hana Susanti dan timnya mengembangkan Artificial Intelligence Learning and Innovation Center yang mengembangkan pendidikan dengan kurikulum berbasis revolusi industri 4.0 untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia menghadapi revolusi industri 4.0

Dalam pembelajaran tersebut, akan ada materi seperti robotic, coding dan internet of thinking yang dipelajari, dengan harapan agar sumber daya manusia Indonesia unggul dan siap menghadapi revolusi industri 4.0.

Sementara ekonom Indef Enny Sri Hartati mengatakan dalam pembangunan SDM unggul, yang tidak kalah penting adalah pembangunan karakter manusianya.

"Fokus untuk SDM sudah menjadi keniscayaan karena pilar pembangunan adalah SDM itu sendiri," ujarnya.

Membangun kapasitas SDM sejak dini dimulai dari pembangunan karakter, jati diri dan nasionalisme karena
membangun karakter dan budaya bangsa menjadi dasar sehingga mampu menjadi daya pendorong kemajuan bangsa yang cinta Tanah Air.

Jika SDM Indonesia punya karakter yang kokoh dan nasionalisme maka tidak akan mudah didikte atau dimanfaatkan untuk menjual kepentingan negara.

Dalam temu bincang turut hadir, Sitta Izza Rosdaniah dari Kementerian BUMN, Nani Subarto dari Persona Global,
Director of Centre of Energy Research Asia Adityani Dhitri Putri, Founder Yayasan Belantara Budaya Indonesia Diah Kusumawardani, Wakil ketua Perempuan Pelestari Budaya Susan Puspita Dewi, Senior Manager PT Asuransi MSIG Indonesia Tety Garnasih, dan Koordinator PSO LKBN Antara Rini Utami.