Palu (ANTARA) - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah, terus mengasah keterampilan mahasiswa berbahasa Inggris dan Arab, sebagai upaya pembangunan kualitas sumber daya manusia.
"Kami menginginkan agar mahasiswa dari berbagai program studi harus bisa berbahasa asing Inggris dan Arab," kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Palu, Dr Abidin Djafar, di Palu, Jumat.
IAIN Palu dalam upaya meningkatkan keterampilan/kemampuan mahasiswa berbahasa Inggris dan Arab, kata Abidin, menempuh berbagai strategi kegiatan, dan integrasi program dari semua unit/lembaga/fakultas.
Seperti Unit Pengembangan Bahasa, yang lebih memfokuskan program pada peningkatan kemampuan mahasiswa untuk berbahasa Inggris lewat program Datokarama English meeting club dan pemantapan kursus bahasa Inggris dan Arab.
"Untuk tahun 2019 ini ratusan mahasiswa yang telah dilatih untuk peningkatan keterampilan atau membentuk kecakapan berbahasa Inggris oleh UPT Bahasa," ujarnya.
Baca juga: Anggaran bidikmisi IAIN Palu lima tahun terakhir Rp5,596 miliar
Baca juga: BEI: IAIN kampus pertama miliki galeri investasi berbasis syariah di Sulteng
Selain UPT Bahasa, upaya peningkatan kemampuan mahasiswa berbahasa Inggris dan Arab juga disentuh dengan program dari bidikmisi yang difokuskan kepada semua mahasiswa atau penerima bantuan bidikmisi.
Ia mengutarakan, peningkatan kemampuan berbahasa Inggris dan Arab bagi mahasiswa, tidak hanya difokuskan kepada jurusan Bahasa Inggris dan Arab, melainkan kepada semua mahasiswa di semua program studi dan jenjang semester.
"IAIN Palu berharap mahasiswa memiliki kemampuan berbahasa Inggris di kampus, sehingga ketika keluar dari kampus atau sarjana, ia memiliki kemampuan berbahasa asing yang baik," sebutnya.
Terkait hal itu, Rektor IAIN Palu Prof Dr H Sagaf S Pettalongi MPd menyatakan pembinaan dan upaya peningkatan keterampilan dan kecakapan mahasiswa berbahasa Inggris dan Arab, dilakukan IAIN Palu secara terstruktur, sistematis dan masif.
"Pembentukan kecakapan mahasiswa berbahasa asing, ini menjadi salah satu fokus utama yang harus dilakukan secara masif," ujarnya.
Sagaf Pettalongi mengatakan mahasiswa harus serius mengikuti proses pembinaan dan pemantapan berbahasa asing, karena akan menjadi modal bagi mahasiswa dalam menghadapi era persaingan, sekaligus sebagai daya saing yang menjadi bagian tak terpisahkan dari efek bonus demografi.
"Tantangan yang dihadapi dalam bonus demografi, atau era milenial sangat kompleks dengan persaingan kerja yang sangat tinggi. Karena itu, mahasiswa sebagai bagian dari bonus demografi perlu memiliki kemapanan dan kemahiran dalam menguasai bahasa asing Inggris dan Arab," katanya.
Saat ini proses pembinaan kemampuan berbahasa Inggris lewat kegiatan bertajuk Datokaroma English meeting club sedang berlangsung di IAIN Palu, diikuti 75 mahasiswa dari berbagai jurusan.***