Bogor (ANTARA) -
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa pemerintah telah menyediakan alokasi anggaran hingga Rp 1,9 triliun untuk program reboisasi di seluruh Indonesia.
Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sela kunjungan kerjanya di Desa Pasir Madang , Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin.
"Besar anggarannya. Di seluruh Indonesia kalau tidak salah Rp1,9 triliunan. Untuk tahun 2020 kita sudah petakan," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan program penanggulangan bencana dengan reboisasi akan menjadi pendekatan vegetatif yang akan terus digencarkan, selain pendekatan fisik. Di daerah rawan longsor, Jokowi mengimbau masyarakat menanam tanaman berakar liat seperti vetiver (akar wangi).
Program penanggulangan bencana ini tak hanya dilakukan di daerah yang pernah terdampak banjir dan longsor, tetapi juga daerah-daerah yang berpotensi dilanda bencana.
Untuk daerah Sukajaya sendiri, pemerintah menyiapkan kurang lebih 92 ribu bibit tanaman. Bibit tanaman tersebut terdiri atas tanaman yang memiliki nilai ekonomi seperti jengkol, durian, sirsak, hingga petai, dan tanaman yang berfungsi untuk memperbaiki ekosistem, seperti tanaman vetiver dan sereh wangi.
"Ini yang akan terus kita dekati dengan cara-cara itu, sehingga kita harapkan dengan dua pendekatan ini, bencana banjir dan longsor bisa kita selesaikan," katanya.
Kepala Negara juga meminta masyarakat setempat agar memanfaatkan tanaman bernilai ekonomis serta tidak merusak tanaman pencegah longsor seperti vetiver.
"Saya kira nanti dari Kementerian LHK menanam sambil mengedukasi masyarakat karena yang menanam juga masyarakat," katanya.
Sebelum ke Pasir Madang, Presiden meninjau lokasi bencana longsor di Desa Harkat Jaya, Sukajaya, Bogor. Presiden tiba di Harkat Jaya pukul 10.05 WIB. Setelah berkegiatan, Presiden melanjutkan kunjungan kerja ke Desa Pasir Madang dan tiba sekitar pukul 11.30 WIB.
Seperti diberitakan sebelumnya, cuaca buruk yang terjadi di awal tahun 2020 mengakibatkan sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor terdampak banjir dan longsor. Longsor terjadi di Kecamatan Sukajaya, Nanggung, dan Cigudeg, sedangkan banjir terjadi di Kecamatan Gunung Putri, dan Jasinga.
Bencana banjir dan longsor yang terjadi pada Rabu (1/1) itu menyisakan sebanyak 14.010 pengungsi yang berasal dari empat kecamatan. Dari Kecamatan Cigudeg sebanyak 922 orang, Kecamatan Sukajaya sebanyak 9.926 orang, Kecamatan Nanggung sebanyak 3.121 orang, dan Kecamatan Jasinga sebanyak 41 orang.
Peristiwa di awal tahun 2020 itu banyak menyebabkan kerusakan materiil, khususnya bangunan rumah ada sebanyak 1.092 unit rusak berat, 1.625 unit rusak sedang, dan 1.334 unit rusak ringan.