Pontianak (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan mendukung langkah pemerintah yang menghentikan sementara impor bahan pangan dari Tiongkok sebagai antisipasi penyebaran virus corona.
"Langkah pemerintah sudah tepat, tapi pemerintah harus benar-benar mengantisipasi pasokan kecukupan pangan sesuai tingkat kebutuhan masyarakat," kata Daniel Johan saat dihubungi di Pontianak, Selasa.
Ia mengingatkan, jangan sampai keseimbangan pasokan dan kebutuhan terganggu sehingga membuat harga-harga jadi melangit.
"Pemerintah harus secepatnya melakukan pemetaan agar kebutuhan masyarakat tidak terganggu," ujar anggota DPR RI Dapil Kalbar dari PKB ini.
Kementerian Perdagangan menghentikan sementara barang impor dari China menyusul pengumuman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa virus corona sebagai darurat global.
"Berkaitan dengan impor, negara yang terjangkit ini China, sementara harus dihentikan. Bahkan turis pun sudah disetop," ujar Menteri Perdagangan Agus Suparmanto disela kunjungannya ke Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (3/2).
Ia menambahkan kebijakan itu dalam rangka menahan penyebaran virus corona ke dalam negeri. "Bahkan seluruh negara sudah demikian. Ini supaya kita tidak terjangkit. Kita ini kan penduduknya 267 juta jiwa. Jadi harus hati-hati," katanya.
Secara spesifik, Agus menyampaikan, impor yang dihentikan sementara itu berkaitan dengan makanan dan minuman. Kebijakan itu berlaku hingga wabah virus corona sudah dapat diselesaikan.
"Spesifiknya berkaitan dengan makanan dan minuman itu harus sementara disetop. Ditundalah. Ya bagi pengusaha harus terima, memang begitu kondisinya," ucapnya.
Ia berharap wabah virus corona dapat segera terselesaikan sehingga keadaan kembali normal tanpa kekhawatiran. "Kita nggak tahu sampai kapan. Yang dulu kejadian SARS itu kan kurang lebih sembilan bulan. Mudah-mudahan lebih cepat dari yang dulu. Kita berdoa semua. Ini kan keadaan force majeure. Kita harus hadapi dengan bijak," kata Agus Suparmanto.
Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan pihaknya akan berupaya memenuhi pasokan pangan di dalam negeri agar tidak terjadi gejolak harga.
"Pak Mendag sudah bilang ini ada persoalan di virus corona yang harus kita waspadai. Jadi, kita siapkan lokal kita. Kita memang men-delay. Tetapi kan tidak boleh kekurangan pasok. Itu yang saya siapkan," ucapnya.
Baca juga: IPC dukung penghentian sementara impor makanan dari China
Baca juga: IMF: yakin ekonomi China tetap tangguh
Berita Terkait
Pengamat sebut penyelenggara Pilkada 2024 harus antisipasi polarisasi
Kamis, 4 April 2024 10:42 Wib
Tundukkan Genoa 2-1, Inter kokoh puncaki klasemen
Selasa, 5 Maret 2024 8:20 Wib
Timsel Bawaslu Kaltim tidak akan terima "titipan"
Minggu, 19 Juni 2022 20:49 Wib
FC dari lawan Borneo FC 2-2
Senin, 21 Maret 2022 4:50 Wib
Pemkab Donggala dorong seluruh desa kelola potensi pariwisata
Kamis, 17 Februari 2022 20:54 Wib
Pemkab Donggala optimalisasi potensi pariwisata untuk peningkatan APD
Rabu, 2 Februari 2022 14:26 Wib
DPR RI soroti fluktuasi harga pangan di Indonesia sepanjang 2021
Selasa, 4 Januari 2022 13:41 Wib
Donggala siapkan gerai vaksinasi di objek wisata hadapi Tahun Baru
Kamis, 30 Desember 2021 16:39 Wib