Jakarta (ANTARA) - Pep Guardiola menyebut gelar juara Liga Premier Inggris yang diraih Manchester City musim ini merupakan raihan tersulitnya sejak menjabat di Etihad.
City dipastikan menjadi juara berkat hasil pertandingan lain antara Manchester United vs Leicester City di Old Trafford pada Selasa waktu setempat (Rabu WIB).
Kekalahan 1-2 yang diderita kontra Leicester, membuat MU yang berada di posisi kedua gagal menambah raihan 70 poin dan dipastikan tidak akan mampu mengejar jarak 10 poin dari City mengingat Setan Merah hanya punya tiga pertandingan sisa.
"Ini merupakan musim dan gelar juara Liga Premier yang sangat berbeda," kata Guardiola dilansir laman resmi City selepas kepastian juara muncul pada Rabu dini hari WIB.
"Ini yang terberat. Kami akan selalu mengenang musim ini atas cara kami menjuarainya. Saya sangat bangga bisa menjadi manajer di sini, menangani tim ini," ujarnya menambahkan.
Liga Premier jadi trofi kedua Guardiola bersama City musim ini setelah akhir bulan lalu mereka menjuarai Piala Liga Inggris dengan mengalahkan Tottenham Hotspur di final.
Guardiola berpeluang menciptakan raihan trigelar mengingat City masih akan melakoni final Liga Champions melawan Chelsea pada 29 Mei nanti.
Namun, juru taktik asal Spanyol itu menegaskan Liga Premier selalu menjadi target utama City sejak awal musim.
"Di awal musim, Liga Premier adalah gelar terpenting bagi kami. Sebab kami harus berjibaku setiap tiga hari, menghadapi lawan-lawan di kandang maupun di tandang," katanya.
"Hanya dengan menjadi yang terbaik, setiap pertandingan, Anda bisa menjuarai kompetisi ini. Ini merupakan kesuksesan besar," ujar Guardiola melengkapi.
Guardiola juga menyampaikan apresiasi kepada para suporter City atas dukungan mereka, kendati musim ini masih berlangsung di tengah ketatnya pembatasan karena pandemi COVID-19.
"Semua kami bisa segera merayakan ini bersama-sama, sesegera mungkin," tutup Guardiola.