Pemkab padukan program Parimo Mutiara Khatulistiwa dengan PEN.

id Parimo Khatulistiwa, Irwan, Bappelitbangda, Parigi Moutong, sulteng

Pemkab padukan program Parimo Mutiara Khatulistiwa dengan PEN.

Kepala Bappelitbangda Parigi Moutong, Irwan. ANTARA/Moh Ridwan

Untuk cepat pulih dari pandemi maka ekonomi daerah harus ditingkatkan dari berbagai sektor
Parigi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah memadukan Parimo Mutiara Khatulistiwa sebagai salah satu program prioritas daerah dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di masa pandemi COVID-19.

"Untuk cepat pulih dari pandemi maka ekonomi daerah harus ditingkatkan dari berbagai sektor," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Parigi Moutong Irwan, di Parigi, Kamis.

Menurut dia, kedua program tersebut sama-sama untuk meningkatkan perekonomian, mulai dari sektor perdagangan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Industri Kecil Menengah (IKM), industri hingga pertanian, perkebunan dan peternakan termasuk sektor kelautan dan perikanan.

Sejauh ini, katanya, program PEN di kabupaten itu berjalan baik, salah satunya penyaluran stimulan UMKM termasuk penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) menggunakan Dana Desa.

Begitupun upaya peningkatan ekonomi dari program Parimo Mutiara Khatulistiwa, meskipun terjadi refocusing anggaran untuk penanganan wabah COVID-19.

"Sejak di mulai tahun 2019, Parimo Mutiara Khatulistiwa yang merupakan salah satu program prioritas Pemkab Parigi Moutong berjalan baik, namun adanya pandemi, program ini sedikit terhambat, namun tidak terlalu berpengaruh," ujar Irwan.

Baca juga: Parimo dorong peningkatan ekonomi lewat program Parimo Mutiara Khatulistiwa

Terbukti, kegiatan perdagangan, kelautan, perikanan serta pertanian dan perkebunan termasuk industri tetap berjalan seperti sediakala. Kalau pun terjadi hambatan tidak berdampak signifikan.

Salah satu contoh kegiatan pertanian, sejauh ini petani tetap produktif meningkatkan produksi pangan, bahkan produksi padi Parigi Moutong setiap tahun mengalami surplus beras di atas 100 ribu ton.

Pada penanganan program tersebut, Pemkab Parigi Moutong membutuhkan dukungan anggaran kurang lebih Rp57 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

"Kami berharap situasi pandemi ini cepat berlalu, agar program-program yang sudah di rencanakan dalam Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD) bisa terlaksana lebih maksimal. Program Mutiara Khatulistiwa diproyeksikan tuntas pada tahun 2023 mendatang," demikian Irwan.