Petani Hortikultura Di Dataran Napu Merugi

id holtikultura

Petani Hortikultura Di Dataran Napu Merugi

Tanaman holtikultura (antaranews)

Banyak yang mati, sebab kekeringan
Palu, (antarasulteng.com) - Sejumlah petani hortikultura di Dataran Tinggi Napu, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah mengklaim merugi karena gagal panen akibat kemarau panjang.

Ruben, seorang petani di Desa Maholo, Kecamatan Lore Utara, Selasa mengaku sebagian besar tanaman hortikultura yang dikembangkan petani di wilayah itu tidak menghasilkan.

"Banyak yang mati, sebab kekeringan," katanya.

Menurut dia, panen kali ini paling buruk dibandingkan sebelumnya.

Padahal,kata dia, petani di Dataran Napu selama ini rata-rata menggantungkan hidup mereka dari hasil panen komoditi hortikultura.

Dataran Napu yang berada pada ketinggian sekitar 1.500 meter dari permukaan laut tersebut selama ini menjadi sentra komoditi hortikultura seperti sayur kubis, bungcis, sawi,daun bawang, bawang merah,tomat, cabai, terong, kacang merah, kacang tanah dan kedelai.

Berikutnya, buah jeruk manis, pepaya,melon, semangka.

Hal senada juga disampaikan Arman, seorang petani di Desa Watumaeta, Kecamatan Lore Selatan. Ia mengatakan tanaman kubis dan tomat yang dikembangkannya kebanyakan gagal panen akibat dampak dari kemarau panjang yang telah berlangsung hampir tida bulan terakhir ini.

"Kerugian petani cukup besar kali ini," katanya tanpa merinci.

Para petani hanya bisa menerima kenyataan ini, sebab faktor alam. "Kalau dalam kondisi seperti ini ya mau dibilang apa. Kita hanya pasrah saja," katanya.

Petani di Dataran Tinggi Napu hanya berharap musim kemarau segera berakhir.Kita akan kembali menanam kalau kondisi cuaca sudah normal," harap kedua petani itu.

Selama ini, hasil-hasil produksi petani dijual di pasar-pasar di Kota Palu dan sebagian lagi dipasarkan para pedagang ke Gorontalo, Manado dan Kalimatan Timur.