Palu (ANTARA) - Puluhan rumah warga di Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, rusak akibat gempa bumi magnitudo 5,8, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tojo Una-Una Iksan Badawi dihubungi dari Palu, Kamis petang.
Data sementara yang dilaporkan BPBD setempat, gempa merusak rumah penduduk di tujuh kelurahan dan tiga desa pada tiga kecamatan terdampak di kabupaten itu yang terdiri dari 25 unit rumah rusak ringan, satu uni rusak sedang dan dua unit rusak berat.
"Dari peristiwa itu dilaporkan satu meninggal dunia dan satu orang lainnya mengalami luka ringan," ujar Iksan melalui sambungan telepon.
Gempa magnitudo 5,8 terjadi sekitar pukul 09.14 WIB berpusat di 44 kilometer barat laut Kabupaten Tojo Una-Una pada kedalaman 10 kilometer dan berdasarkan pemodeman, gempa tidak memicu terjadinya tsunami.
Selain rumah penduduk, dampak gempa juga merusak sejumlah fasilitas umum di antaranya pagar tembok lapangan roboh akibat guncangan, begitupun pagar tembok dan sejumlah bangunan di Rumah Sakit (RS) Ampana termasuk masjid depan RS tersebut dan pasar modern di ibukota kabupaten tersebut.
Ia memaparkan situasi di Kota Ampana dan sekitarnya pascagempa kondusif, meski begitu banyak warga memilih mengungsi sebab masih merasa trauma dengan kejadian gempa 26 Juli 2021 dengan magnitudo 6,3.
"Warga masih trauma dengan gempa beberapa waktu lalu, dikhawatirkan terjadi gempa susulan, sehingga warga memitigasi secara mandiri dengan bertahan di pengungsian," ucap Iksan.
Pascagempa tersebut, warga telah mengungsi di tiga titik pengungsian di antaranya rumah jabatan bupati, lalu di Desa Labuan dan Desa Padang Tumbuo dengan jumlah pengungsi diperkirakan sekitar 200 jiwa.
Ia mengemukakan di posko pengungsian pemerintah setempat melalui Dinas Sosial telah mendirikan dapur umum untuk melayani logistik pengungsi di tiga titik tersebut.
"Kami mengimbau warga agar tetap tenang dan tidak mempercayai informasi-informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Informasi resmi tentang kebencanaan bersumber dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk perkembangan selanjutnya," papar Iksan.
Meski di situasi darurat, BPBD meminta warga agar tetap mematuhi protokol kesehatan, baik warga yang berada di rumah maupun di tempat-tempat pengungsian.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan melakukan penyemprotan cairan disinfektan di posko-posko pengungsian pada Jumat (27/8)," kata dia menambahkan.
Dari analisis BMKG, skala Modified Mercalli Intensity (MMI), kekuatan gempa wilayah Ampana berada pada IV – V MMI, Poso IV MMI, Morowali III MMI, Luwu Timur dan Parigi Moutong II – III MMI, Palu, Toli-Toli dan Buol II MMI.