Untad syaratkan kapasitas 50 persen dan vaksin awali tatap muka

id kuliahtatapmuka,univeritastadulako,sulawesitengah,covid-19

Untad  syaratkan kapasitas 50 persen dan vaksin awali tatap muka

Kampus Universitas Tadulako (Untad) di Kota Palu, Sulawesi Tengah. ANTARA/HO/ (Universitas Tadulako)

Kota Palu (ANTARA) - Universitas Tadulako (Untad) Palu telah memulai kuliah tatap muka sejak akhir bulan Oktober 2021 dengan beberapa syarat untuk proses kuliah tatap muka hanya memperbolehkan 50 persen dari jumlah mahasiswa per kelas di masing masing fakultas, dan sudah vaksinasi.

"Tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat dan dipantau langsung oleh Satgas COVID-19 Untad. 50 persen saja karena harus menerapkan jaga jarak antara mahasiswa dan dosen," jelas Wakil Rektor Bidang Akademik Untad, Lukman Nadjamudin di Palu.

Dibukanya kembali kuliah tatap muka ini juga merujuk dari Surat Edaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 4 tahun 2021, tentang penyelenggaraan pembelajaran tatap muka tahun akademik 2021/2022.

Tidak hanya itu, menurut Lukman, selain mahasiswa yang hadir di kampus sudah memiliki sertifikat vaksin COVID-19, juga harus mendapat persetujuan orang tua atau wali. "Intinya tetap ada pengawasan di tiap-tiap fakultas," terangnya.

Selain pembelajaran tetap muka di kelas, perkuliahan dalam bentuk praktikum, seminar proposal, hasil dan ujian skripsi maupun tesis atau disertasi, juga akan digelar secara tatap muka.

"Tetap ada pembatasan jumlah mahasiswa yang ikut dan protokol kesehatan ketat" jelasnya.

Sementara itu, terkait dengan pelaksanaan wisuda dan kegiatan kampus lainnya akan dilangsungkan secara offline, hal itu mengingat, kasus COVID-19 di Kota Palu terus melandai, dan juga saat ini Kota Palu berada pada pemberlakuan pembatadan kegiatan masyafakat (PPKM) Level II.

Kata Lukman, jika penyebaran COVID-19 terus menurun, maka dipastikan kuliah tatap muka tahun 2022 mendatang dilanjutkan dengan penerapan 100 persen. Mahasiswa akan melaksanakan pembelajaran tatap muka full di kampus namun tetap dengan protokol kesehatan.

"Mudah-mudahan terus menurun dan bisa 100 persen pembelajaran tatap muka ini," terang Lukman.