Pemda Sulteng dan WIKA Beton sepakat percepat pembangunan di Sulteng
Kota Palu (ANTARA) - Pemerintah Sulawesi Tengah membangun kerja sama dengan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton) dan bersepakat dalam mempercepat pembangunan di Sulawesi Tengah.
Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman antara Direktur Utama Hadian Pramudita mewakili PT Wijaya Karya Beton Tbk dengan Direktur Utama Leomirnandi D Karamoy mewakili PT Pembangunan Sulawesi Tengah yang disaksikan secara langsung oleh Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura di Gedung WIKA, Jakarta, Rabu.
"Pemda memberi kepercayaan untuk berkontribusi dalam rekonstruksi dan percepatan pembangunan di Sulawesi Tengah," kata Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura.
Menurut dia, kepercayaan ini diberikan kepada WIKA Beton karena pengalaman WIKA Beton yang telah menangani berbagai proyek infrastruktur strategis di berbagai penjuru nusantara. WIKA Beton juga memiliki pengalaman menggarap proyek pembangunan di Sulawesi Tengah salah satunya proyek pembangunan Jembatan Palu V atau dikenal dengan sebutan Jembatan Lalove di Palu.
"Pengerjaan yang mereka lakukan seperti Simpang Susun Semanggi di Jakarta, Mass Rapid Transit (MRT) Fase 1 di Jakarta, Light Rail Transit (LRT) Kelapa Gading – Velodrome di Jakarta, Jalan Tol Layang A.P. Pettarani di Makassar, Tangguh LNG Expansion di Teluk Bintuni, Papua Barat, hingga Jembatan Youtefa di Jayapura, Papua," katanya.
Selain itu, WIKA Beton juga terlibat dalam pembangunan kembali perumahan terdampak bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Selatan melalui Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) di Duyu dan Pombewe serta penataan kawasan pesisir pantai di Sulawesi Selatan.
Selain melihat pengalaman WIKA Beton dalam proyek infrastruktur, kerja sama ini juga terjalin karena pengelolaan sumber daya material alam oleh WIKA Beton pada unit crushing plant di Donggala, Sulawesi Tengah yang mampu menghasilkan material alam dan turunannya.
Sementara itu, PT Pembangunan Sulawesi Tengah mempunyai sumber daya manusia yang andal untuk menghasilkan kinerja sehingga kerja sama yang saling menguntungkan dalam rekonstruksi infrastruktur ini dicetuskan.
Secara khusus, kerja sama ini akan fokus pada bidang pekerjaan Galian C dengan struktur utama beton pracetak di Sulawesi Tengah dan sejumlah pekerjaan rekonstruksi infrastruktur lainnya.
Kesempatan ini merupakan suatu kebanggaan bagi WIKA Beton dapat bekerja sama dengan PT Pembangunan Sulawesi Tengah sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Sulawesi Tengah.
"Ke depannya, kerja sama ini dapat mempercepat upaya rekonstruksi infrastruktur di Sulawesi Tengah sekaligus mampu mengembangkan bisnis WIKA Beton dan PT Pembangunan Sulawesi Tengah," ujar Rusdy.
Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman antara Direktur Utama Hadian Pramudita mewakili PT Wijaya Karya Beton Tbk dengan Direktur Utama Leomirnandi D Karamoy mewakili PT Pembangunan Sulawesi Tengah yang disaksikan secara langsung oleh Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura di Gedung WIKA, Jakarta, Rabu.
"Pemda memberi kepercayaan untuk berkontribusi dalam rekonstruksi dan percepatan pembangunan di Sulawesi Tengah," kata Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura.
Menurut dia, kepercayaan ini diberikan kepada WIKA Beton karena pengalaman WIKA Beton yang telah menangani berbagai proyek infrastruktur strategis di berbagai penjuru nusantara. WIKA Beton juga memiliki pengalaman menggarap proyek pembangunan di Sulawesi Tengah salah satunya proyek pembangunan Jembatan Palu V atau dikenal dengan sebutan Jembatan Lalove di Palu.
"Pengerjaan yang mereka lakukan seperti Simpang Susun Semanggi di Jakarta, Mass Rapid Transit (MRT) Fase 1 di Jakarta, Light Rail Transit (LRT) Kelapa Gading – Velodrome di Jakarta, Jalan Tol Layang A.P. Pettarani di Makassar, Tangguh LNG Expansion di Teluk Bintuni, Papua Barat, hingga Jembatan Youtefa di Jayapura, Papua," katanya.
Selain itu, WIKA Beton juga terlibat dalam pembangunan kembali perumahan terdampak bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Selatan melalui Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) di Duyu dan Pombewe serta penataan kawasan pesisir pantai di Sulawesi Selatan.
Selain melihat pengalaman WIKA Beton dalam proyek infrastruktur, kerja sama ini juga terjalin karena pengelolaan sumber daya material alam oleh WIKA Beton pada unit crushing plant di Donggala, Sulawesi Tengah yang mampu menghasilkan material alam dan turunannya.
Sementara itu, PT Pembangunan Sulawesi Tengah mempunyai sumber daya manusia yang andal untuk menghasilkan kinerja sehingga kerja sama yang saling menguntungkan dalam rekonstruksi infrastruktur ini dicetuskan.
Secara khusus, kerja sama ini akan fokus pada bidang pekerjaan Galian C dengan struktur utama beton pracetak di Sulawesi Tengah dan sejumlah pekerjaan rekonstruksi infrastruktur lainnya.
Kesempatan ini merupakan suatu kebanggaan bagi WIKA Beton dapat bekerja sama dengan PT Pembangunan Sulawesi Tengah sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Sulawesi Tengah.
"Ke depannya, kerja sama ini dapat mempercepat upaya rekonstruksi infrastruktur di Sulawesi Tengah sekaligus mampu mengembangkan bisnis WIKA Beton dan PT Pembangunan Sulawesi Tengah," ujar Rusdy.