Kerja keras UIN Palu cegah COVID dalam perkuliahaan tatap muka

id vaksinasi,covid,uin palu,uin datokarama palu,rektor uin palu,prof sagaf

Kerja keras UIN Palu  cegah COVID dalam perkuliahaan tatap muka

Suasana perkuliahaan tatap tatap muka di lingkungan UIN Palu (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Palu (ANTARA) - Perkuliahan secara tatap muka langsung mulai dilaksanakan Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, sebagai bentuk tindak lanjut dari kebijakan pemerintah pusat dalam membangun sumber daya manusia.

Ribuan mahasiswa perguruan tinggi keagamaan Islam negeri tersebut mengikuti perkuliahan sejak 8 November 2021. Perkuliahan secara tatap muka berlangsung di Kampus 1 UIN Datokarama di Kota Palu dan kampus 2 di Kabupaten Sigi.

Rektor UIN Datokarama Sagaf S. Pettalongi menegaskan perkuliahan secara tatap muka jangan sampai menjadi sumber baru penyebaran COVID-19, baik di Kota Palu maupun Kabupaten Sigi.

Penegasan Sagaf kepada seluruh komponen civitas akademik UIN Palu sejalan dengan arahan pemerintah, baik pusat maupun daerah, yang meminta perguruan tinggi mengantisipasi penyebaran dan peningkatan kasus COVID-19.

Oleh karena itu, syarat utama pelaksanaan perkuliahan tatap muka, yaitu kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan guna pencegahan COVID-19.

"Iya, hal itu merujuk pada SKB empat menteri, edaran Menteri Agama dan edaran Gubernur Sulteng," katanya.

Kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan menjadi mutlak bagi setiap komponen dan civitas akademik ketika berada di dalam dan luar kampus UIN Datokarama.

Kasus COVID-19 di Kota Palu dan Sigi serta secara umum di Provinsi Sulteng menunjukkan penurunan signifikan. Berdasarkan data Pusdatina Provinsi Sulteng kasus positif COVID-19 di Kota Palu dan Kabupaten Sigi selama 8-20 November 2021 berjumlah 14 kasus.

Pusdatina Sulteng juga merilis kasus positif COVID-19 pada 20 November 2021 bertambah tujuh kasus sehingga secara kumulatif 47.117 kasus, sedangkan pasien sembuh bertambah empat orang, sehingga secara kumulatif 45.458 kasus.

Walapun begitu, setiap mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan wajib mengikuti standar pencegahan COVID-19 ketika memasuki dan berada di lingkungan kampus UIN Palu, yaitu mengikuti pemeriksaan pengukuran suhu tubuh, memakai masker, memiliki penyanitasi tangan.

Mahasiswa yang mengikuti PTM atau perkuliahan tatap muka di kelas dalam sepekan, diatur dengan sistem rotasi, yaitu 50 persen mengikuti secara luring dan 50 persen daring. Perkuliahan di kelas berdurasi paling lama 50 persen dari waktu setiap mata kuliah.

Gencar

Vaksinasi untuk membentuk kekebalan komunal menjadi satu upaya yang terus digencarkan kepada masyarakat termasuk seluruh komponen civitas akademik UIN Palu, sebagai langkah minimalisasi penyebaran dan peningkatan kasus COVID-19.

Oleh karena itu, dalam pengumuman Rektor UIN Palu tentang penyelenggaraan perkuliahan tatap muka dinyatakan secara tegas bahwa mahasiswa dan dosen harus telah divaksin minimal dosis satu, serta mahasiswa harus mendapat izin dari orang tua.

"Vaksin itu aman, telah melalui berbagai penelitian dan proses ilmiah secara medis, sehingga tidak mencelakakan masyarakat," katanya.

Vaksin telah melalui berbagai proses medis dan dilakukan uji kelayakan (uji coba) oleh para ahli untuk memastikan keamanan, sebelum disuntikkan kepada manusia.

Maka, katanya, masyarakat, termasuk mahasiswa UIN Datokarama Palu yang berasal dari 12 kabupaten dan satu kota di Sulteng tidak perlu meragukan keamanannya.

"Bahkan, Balai POM dan Kementerian Kesehatan telah menyatakan vaksin aman digunakan. Tidak hanya itu, MUI juga menyatakan vaksin yang ada itu halal untuk digunakan," kata Sagaf yang juga Wakil Ketua MUI Provinsi Sulteng itu.

UIN Datokarama Palu menggandeng Dinas Kesehatan Kota Palu dan Bidang Kesehatan dan Kedokteran Polda Sulteng melakukan vaksinasi kepada mahasiswa di kampus tersebut. Hingga saat ini, ribuan mahasiswa UIN Palu telah divaksin.

"Mahasiswa harus ikut sukseskan vaksinasi dan menerapkan prokes secara ketat, apalagi mahasiswa penerima Beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah yang menjadi ikon, maka harus berkontribusi sukseskan vaksinasi dan penerapan prokes," ungkap dia.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Datokarama Mohamad Idhan mengatakan jauh sebelum perkuliahaan tatap muka, UIN Palu mewajibkan mahasiswa mengikuti vaksinasi pada Selasa dan Kamis di kampus tersebut.

Mahasiswa UIN Datokarama Palu berbondong-bondong mengikuti vaksinasi yang dilaksanakan kerja sama Dinas Kesehatan Kota Palu melalui Puskesmas Kelurahan Lere.

Dinas Kesehatan Kota Palu menyuplai vaksin jenis Sinovac dan Moderna. Vaksin disuntikkan kepada setiap mahasiswa agar terbentuk kekebalan tubuh dari penularan virus itu.

Vaksinasi merupakan program pemerintah. Pemerintah membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk menyosialisasikan keamanan dan kehalalan vaksin agar target pencapaian vaksinasi dapat direalisasikan.

Oleh karena itu, UIN Palu turut berperan mendukung kebijakan pemerintah dalam menyukseskan vaksinasi. UIN Palu meminta mahasiswa, utamanya penerima beasiswa KIP Kuliah harus menyosialisasikan manfaat vaksin dan mengajak mahasiswa lainnya yang belum divaksin, agar mengikuti program itu.

Hal itu sejalan dengan upaya Pemprov Sulteng yang gencar menyosialisasikan keamanan vaksinasi dan mengimbau masyarakat agar ikut vaksinasi, demi mencegah penularan COVID-19.

Gubernur Sulteng Rusdy Mastura terus mengajak masyarakat untuk ikut vaksinasi agar terbentuk kekebalan komunal dari COVID-19. Masyarakat juga diminta tetap mematuhi prokes secara ketat.

Agar terbentuk kekebalan komunal dari COVID-19, Rusdy Mastura juga meminta kepada bupati dan wali kota di Sulteng, agar memacu realisasi vaksinasi di masing-masing kabupaten dan kota.

Persiapan

Sebelum melaksanakan perkuliahan tatap muka, UIN Datokarama Palu melakukan berbagai persiapan.

Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Datokarama Palu Abidin Djafar menyebut salah satu persiapan itu,  yakni melaksanakan simulasi di Kampus 1 UIN di Palu dan kampus 2 di Sigi.

Simulasi itu, meliputi pengaturan jumlah mahasiswa/mahasiswi di ruang kelas, penerapan protokol kesehatan secara ketat, pengaturan jalur masuk dan keluar kampus oleh mahasiswa/mahasiswi.

Simulasi juga tentang mekanisme proses perkuliahan di ruang kelas belajar secara luring dan daring.

"Simulasi ini untuk mengukur sejauh mana kesiapan kita menyelenggarakan perkuliahan secara tatap muka langsung, serta bagaimana mengendalikan hal itu agar tidak menjadi klaster penyebaran COVID," ujarnya.

Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura memberikan apresiasi kepada seluruh komponen civitas akademik perguruan tinggi negeri dan swasta di daerah tersebut atas peran dan dukungan terhadap pemerintah dalam meminimalisasi penyebaran COVID-19.

"Atas dukungan dan kolaborasinya sehingga penanganan COVID sangat baik dan mendapat pujian dari pemerintah pusat," kata dia.

Gubernur Rusdy berharap, semua pihak tetap menerapkan protokol kesehatan dalam pencegahan COVID-19 secara ketat, sebagai wujud upaya minimalisasi penyebaran dan peningkatan kasus COVID-19 di daerah itu.
UIN Palu gandeng Polda Sulteng laksanakan vaksinasi COVID-19 (ANTARA/Muhammad Hajiji)