Morowali Utara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Morowali Utara menyalurkan beasiswa kepada sekitar 3.000 mahasiswa berasal dari daerah itu yang menempuh pendidikan di berbagai perguruan tinggi di Sulawesi Tengah maupun luar provinsi tersebut.
"Yang sudah terdaftar dan memenuhi syarat untuk memperoleh beasiswa tahun 2021 ini sudah 3.247 orang. Ini sudah sangat maksimal karena sudah menjangkau hampir seluruh mahasiswa asal Morut (Morowali Utara)," kata Penanggungjawab Penyalur Beasiswa Mahasiswa Asal Morowali Utara pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Morowali Utara Juber Habibu di Morowali Utara, Jumat.
Ia menerangkan beasiswa senilai Rp2 juta itu bagi mahasiswa yang menempuh program pendidikan Strata 1 (S1) hingga program pendidikan doktoral (S3). Dana tersebut diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2021 Kabupaten Morowali Utara.
"Kebijakan itu sesuai dengan ketentuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbudristek, red.), beasiswa itu dapat diberikan hanya kepada mahasiswa yang sudah kuliah maksimum delapan semester," ujarnya.
Oleh karena pandemi COVID-19, Pemkab Morowali Utara memberi kebijaksanaan untuk menyalurkan beasiswa itu kepada mahasiswa yang sudah kuliah 10 semester namun belum menyelesaikan studinya.
"Berarti mahasiswa yang memulai studinya tahun 2017 akan mendapatkan beasiswa program Morut Sehat Cerdas dan Sejahtera (SCS) ini, sedangkan yang 2016 ke bawah, akan diberikan bantuan penyelesaian studi mulai tahun anggaran 2022," katanya.
Ia menjelaskan dari 3.247 mahasiswa yang tercatat saat ini, terdapat 208 mahasiswa angkatan 2016 ke bawah. Mereka akan diberikan bantuan dana penyelesaian studi senilai Rp2,5 juta per mahasiswa yang akan disalurkan mulai 2022.
Terkait dengan realisasi penyaluran beasiswa tersebut, Juber menyebut masih dalam proses administrasi dan akan langsung ditransfer ke rekening masing-masing penerima paling lambat 15 Desember mendatang.
"Mohon dimaklumi bahwa proses administrasi seperti validasi data untuk ribuan mahasiswa ini bukan pekerjaan yang mudah, apalagi kami juga harus berkoordinasi dengan instansi terkait lain, seperti Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil," katanya.
Selain itu, katanya, proses "input" data dan transfer dari bank pelaksana ke rekening mahasiswa juga membutuhkan waktu.Bupati Morowali Utara Delis Julkarson Hehi mengharapkan program beasiswa kepada mahasiswa berasal dari daerah itu memotivasi mahasiswa untuk segera menyelesaikan studinya.
"Program beasiswa tersebut dilanjutkan setiap tahun guna mewujudkan masyarakat Morut yang sehat, cerdas, dan sejahtera. Tahun depan sudah dianggarkan lagi dalam APBD 2022 sekitar Rp11 miliar," katanya.