OJK terbitkan 19 modul literasi keuangan digital

id OJK, fintech, Bank Indonesia, BI, inklusi keuangan

OJK terbitkan 19 modul literasi keuangan digital

Tangkapan layar Deputi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Institute dan Keuangan Digital Imansyah dalam Seminar Internasional tentang Inklusi Keuangan Digital, Rabu (2/2/2022). (ANTARA/Sanya Dinda)

Jakarta (ANTARA) - Deputi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Institute dan Keuangan Digital Imansyah menyebut telah menerbitkan 19 modul terkait literasi keuangan digital sebagai upaya menyeimbangkan inovasi keuangan digital dengan mitigasi risikonya.

"Kami telah melakukan upaya terus-menerus untuk menyampaikan literasi keuangan yang sangat efektif bagi komunitas kami, juga dengan cara berbicara di universitas," kata Imansyah dalam Seminar Internasional tentang Inklusi Keuangan Digital, Rabu.

Modul-modul tersebut didistribusikan dalam bentuk buku, buku elektronik, video, dan game interaktif.

Terkait kerja sama dengan universitas, OJK juga menyediakan Fintech Center di berbagai universitas yang telah menandatangani perjanjian kerjasama.


Di samping itu OJK juga melakukan pembangunan kapasitas sumber daya manusia di sektor keuangan serta menyediakan fasilitas konsultasi harian terkait inovasi digital.

Menurut dia, untuk menyeimbangkan inovasi dan mitigasi risikonya dari keuangan digital terdapat tiga area yang perlu ditimbang dengan hati-hati, yakni inovasi, market integrity, dan aturan yang sederhana serta jelas.

"Kalau kita hanya fokus pada inovasi dan aturan yang sederhana serta jelas, kita akan merusak market integrity," katanya.

Ketiga area tersebut pun perlu ditimbang secara hati-hati agar pemerintah bisa berfokus terhadap ketiganya dengan sama besar.


Dalam kesempatan yang sama Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni P Joewono menyatakan Presidensi G20 Indonesia bertujuan untuk memanfaatkan digitalisasi tidak hanya untuk mempromosikan inklusi keuangan bagi UMKM terutama yang dimiliki oleh perempuan dan pemuda, tetapi lebih dari juga untuk meningkatkan produktivitas dan mengimplementasikan ekonomi yang berkelanjutan serta inklusif.

"Mencapai keseimbangan yang tepat antara inovasi dan risiko akan berada di garis depan G20, untuk mewujudkan praktik keuangan yang bertanggung jawab produk dan layanan yang dapat mendorong inklusi keuangan," ucapnya.