Kepala desa di Sulteng diminta buka Madrasah Alkhairaat yang tutup

id Sulteng,Palu,Alkhairaat

Kepala desa di Sulteng  diminta buka Madrasah Alkhairaat yang tutup

Sejumlah santri membawa poster Sayyid Idrus bin Salim Aljufri atau Guru Tua pada peringatan Haul Guru Tua di Kompleks Alkhairaat di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (14/5/2022). Pemerintah setempat mengusulkan Guru Tua yang merupakan pendiri Alkhairaat sekaligus tokoh penyebaran agama dan pendidikan Islam di Sulawesi Tengah dan Kawasan Timur Indonesia tersebut menjadi pahlawan nasional. (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/rwa.)

Palu (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Alkhairaat Habib Ali Aldjufri meminta kepala desa di seluruh daerah di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) membuka kembali kegiatan belajar mengajar di Madrasah Alkhairaat yang tutup karena terbengkalai.

Mengingat madrasah yang berada di bawah naungan Alkhairaat menjadi tempat memberikan pendidikan agama, pendidikan perilaku dan pendidikan umum yang mumpuni kepada anak-anak yang tinggal di desa tanpa perlu mengeluarkan biaya besar.

"Lembaga pendidikan yang merupakan warisan pendiri Alkhairaat yakni Habib Sayyid Idrus bin Salim Aljufri atau Guru Tua yang kita cintai, tapi ada sebagian madrasahnya yang tertutup. " katanya saat memberikan arahan pada acara puncak haul ke-54 tahun Guru Tua di Kompleks Alkhairaat Kota Palu, Sabtu.

Kalau ada kepala desa yang hadir, dia meminta membuka madrasah yang saat ini masih tutup untuk kegiatan belajar mengajar.
 

Ia mengemukakan pemerintah telah memberikan alokasi dana desa (DD) sebesar Rp1 miliar per tahun tiap desa. Para kepala desa dapat mengalokasikan dari Rp1 miliar tersebut untuk menggaji tenaga pendidik memberikan pendidikan bagi anak-anak desa di Madrasah Alkhairaat.

"Bagi-bagi itu uang Rp1 miliar untuk mengaktifkan kegiatan pendidikan di Madrasah Alkhairaat yang tutup. Bukan untuk siapa-siapa, untuk anak-anak kita juga uang itu dimanfaatkan lewat pendidikan agama di Madrasah Alkhairaat," ujarnya.

Habib Ali menerangkan tujuan Madrasah Alkhairaat didirikan semata-mata untuk memberikan pendidikan agama dan perilaku kepada anak-anak terutama yang berada di desa sehingga dari situ mereka dapat menjadi generasi muda yang memiliki ilmu agama yang baik dan benar disertai perilaku yang terpuji.

"Kita ingin anak-anak kita itu menjadi anak-anak yang memiliki perilaku yang terpuji karena tujuan Nabi Muhammad SAW diutus adalah bagaimana manusia itu menjadi manusia yang memiliki perilaku terpuji," ujarnya.

Hingga saat ini Alkhairaat telah memiliki lebih dari 1.400 madrasah yang tersebar di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.*