Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama, Sulawesi Tengah, melatih 149 mahasiswa angkatan masuk 2022 yang terdaftar sebagai penerima manfaat beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah berbahasa Inggris dan Arab, dalam rangka meningkatkan kompetensi penerima beasiswa tersebut.
"Mahasiswa penerima KIP Kuliah harus memiliki kemampuan berbahasa asing khususnya Bahasa Inggris dan Arab," kata Rektor UIN Datokarama Prof Sagaf S Pettalongi, di Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat sore, dalam penyaluran beasiswa KIP Kuliah tahun 2022.
UIN Datokarama menjadi salah satu perguruan tinggi negeri penyelenggara program nasional yaitu Program Indonesia Pintar (PIP). KIP Kuliah merupakan implementasi dari PIP yang tahun 2022 ini, beasiswa KIP Kuliah diberikan kepada 149 orang mahasiswa ekonomi lemah, namun berprestasi secara akademik.
Setiap mahasiswa yang memenuhi syarat, menerima beasiswa KIP Kuliah senilai Rp6,6 juta per semester atau sebanyak Rp52 juta lebih selama delapan semester jenjang strata satu.
Penyaluran beasiswa tersebut dirangkaikan dengan pelatihan peningkatan kemampuan dan kecakapan berbahasa asing bertajuk "english camp", yang dilaksanakan mulai tanggal 2 - 5 Desember 2022 di Kampus II UIN Datokarama, di Kabupaten Sigi.
Prof Sagaf yang merupakan Guru Besar sekaligus Pakar Manajemen Pendidikan menegaskan bahwa mahasiswa penerima KIP Kuliah harus menggunakan beasiswa tersebut untuk kepentingan akademik.
"Misalnya digunakan untuk membeli buku, atau menggunakan bantuan tersebut untuk mengikuti kursus atau les privat Bahasa Inggris," ujarnya.
Sebab, beasiswa tersebut, kata dia, merupakan satu bentuk komitmen dan konsistensi pemerintah untuk membangun sumber daya manusia unggul di masa mendatang.
"Di samping salah satu tujuannya adalah sebagai pemerataan akses, agar generasi muda berprestasi secara akademik, namun terbatas secara ekonomi, bisa kuliah," ungkapnya.
Terkait hal itu Ketua Pengelola Program Beasiswa KIP Kuliah UIN Datokarama, Fatiyah mengatakan bahwa pelatihan berbahasa asing merupakan satu kegiatan yang dilakukan secara berkesinambungan khusus untuk penerima KIP Kuliah.
"Hal ini agar mahasiswa penerima KIP Kuliah memiliki kemampuan dan kecakapan berbahasa asing khususnya Inggris dan Arab," sebutnya.
Ia menambahkan, pelatihan ini dilakukan secara offline dan menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi/dosen yang ahli berbahasa Inggris.