Pemprov Sulteng target pertumbuhan ekonomi 10,36 persen tahun 2023

id Bappeda sulteng, pertumbuhan ekonomi, Pemprov sulteng,FORKKOM

Pemprov Sulteng target pertumbuhan ekonomi 10,36 persen tahun 2023

Kepala Bappeda Provinsi SUlawesi Tengah, Chistina Sandra Tobondo dalam Forum Koordinasi dan Komunikasi (FORKKOM) Bappeda se-Sulteng ke-20 di Palu, Selasa (31/1/2023). ANTARA/HO-Syahrul

Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menargetkan pertumbuhan ekonomi daerah itu 10,36 persen tahun 2023 dari sebelumnya tahun 2022 sebesar 9,50 persen sebagai bagian dari upaya peningkatan pembangunan.

"Sebagaimana keinginan bapak gubernur, dengan berbagai potensi sumber daya alam (SDA) sektor potensial lainnya, maka daerah ini lebih dipacu dalam pertumbuhan ekonominya," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulteng Chistina Sandra Tobondo dalam Forum Koordinasi dan Komunikasi (FORKKOM) Bappeda se-Sulteng ke-20 di Palu, Selasa.

Ia mengemukakan, Pemprov Sulteng dalam menggenjot pembangunan daerah memiliki sejumlah program prioritas diantaranya, mendorong pertumbuhan ekonomi dari berbagai sektor, pengentasan kemiskinan, percepatan pemulihan dampak bencana 2018, percepatan pengembangan kawasan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur menuju gerak cepat menuju Sulawesi Tengah yang lebih sejahtera dan lebih maju sebagai mana moto Pemda setempat.

Menurut catatan pemerintah setempat, sejumlah daerah di provinsi ini memberikan sentimen positif atau berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah diantaranya Kabupaten Morowali Utara 10,70 persen, Kota Palu 10,40 persen, dan Parigi Moutong 9,67 persen.

"Pertumbuhan ekonomi Morowali menurun 3,20 persen, namun secara keseluruhan pertumbuhan ini positif," ujarnya.

Ia memaparkan, dari sisi pertumbuhan produk domestik bruto (PDRB) masih didominasi transportasi dan pergudangan 33,06 persen, kemudian industri pengolahan 25,84 persen, pertambangan dan penggalian 18,42 persen, penyediaan akomodasi dan makanan-minuman 10,43 persen, perdagangan 9,83 persen, real estate 9,35 persen.

Kemudian konstruksi 9,31 persen, pengadaan listrik dan gas 9,27 persen, jasa perusahaan 7,36 persen, jasa lainnya 6,6 persen, komunikasi dan informasi 6 persen, pertanian kehutanan dan perikanan 4,8 persen, pengadaan air dan pengelolaan sampah 2,52 persen, jasa pendidikan 1,88 persen. sedangkan jasa asuransi dan keuangan hanya tumbuh 0,1 persen, lalu administrasi pemerintahan minus 5,77 persen. 

"Pertumbuhan ekonomi Sulteng tahun 2022 berada di angka 9,50 persen. Lalu dibandingkan pertumbuhan ekonomi secara regional, Sulteng berada di urutan pertama yakni 13,83 persen atau tumbuh 3,4 persen ," demikian Sandra.