Penanaman terumbu karang perlu terus dilakukan di Sabang
Banda Aceh (ANTARA) - Penanaman terumbu karang atau transplantasi karang perlu terus dilakukan di wilayah laut Kota Sabang, Aceh, dalam upaya menjaga kelestarian terumbu karang dan ekosistem bawah laut yang menjadi potensi utama pariwisata bahari.
“Kemarin kami lakukan pemantauan terumbu karang yang kita tanam, Alhamdulillah sudah ada yang tumbuh,” kata Anggota Yayasan Coral Oasis Tirta di Kota Sabang, Senin.
Mereka menanam terumbu karang tersebut di kawasan di Pantai Teupin Sirkui, Iboih, Kota Sabang. Rehabilitasi terumbu karang itu dilakukan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan terumbu karang yang banyak rusak akibat manusia dan pemanasan global.
Ia menjelaskan, terumbu karang tersebut ditanam dengan metode bioreeftek. Transplantasi terumbu karang dengan metode ini menggunakan tempurung kelapa, sehingga nantinya karang-karang akan tumbuh di sisi tempurung kelapa.
Namun, lanjut dia, ada juga kemungkinan terumbu karang yang ditanam gagal tumbuh karena berbagai hal, salah satunya seperti perubahan iklim, kurang aliran arus laut, dan juga lokasi penempatan yang salah.
Selain itu, menurut dia, transplantasi terumbu karang tersebut tidak hanya dilakukan dengan metode bioreeftek, tetapi juga bisa dengan metode lainnya.
“Bioreeftek bersifat non destruktif, serta sangat mudah diadopsi oleh masyarakat lokal dengan biaya murah jika dibandingkan dengan jenis-jenis terumbu karang buatan lainnya,” katanya.
Sebelumnya, Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi mengatakan bahwa Sabang terkenal dengan potensi wisata kelas dunia yaitu bawah laut (underwater), sehingga pelestarian terumbu karang harus terus dilakukan secara berkelanjutan.
“Karena kita memiliki 22 spot underwater (diving) dengan segala keunikannya,” katanya.
Oleh sebab itu, kata Reza, penanaman terumbu karang di Sabang tidak boleh berhenti, harus dilakukan secara terus menerus mengingat karang-karang di Sabang sudah banyak yang rusak.
“Kalau dulu almarhum pak Dodent (tokoh pariwisata Sabang) melakukan upaya (penanam karang) dengan luar biasa, maka mari kita lakukan upaya-upaya yang dilakukan itu, agar karang kita tumbuh sehat dan ikan-ikan hidup, tentu memberikan dampak kepada masyarakat,” ujarnya.
“Kemarin kami lakukan pemantauan terumbu karang yang kita tanam, Alhamdulillah sudah ada yang tumbuh,” kata Anggota Yayasan Coral Oasis Tirta di Kota Sabang, Senin.
Mereka menanam terumbu karang tersebut di kawasan di Pantai Teupin Sirkui, Iboih, Kota Sabang. Rehabilitasi terumbu karang itu dilakukan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan terumbu karang yang banyak rusak akibat manusia dan pemanasan global.
Ia menjelaskan, terumbu karang tersebut ditanam dengan metode bioreeftek. Transplantasi terumbu karang dengan metode ini menggunakan tempurung kelapa, sehingga nantinya karang-karang akan tumbuh di sisi tempurung kelapa.
Namun, lanjut dia, ada juga kemungkinan terumbu karang yang ditanam gagal tumbuh karena berbagai hal, salah satunya seperti perubahan iklim, kurang aliran arus laut, dan juga lokasi penempatan yang salah.
Selain itu, menurut dia, transplantasi terumbu karang tersebut tidak hanya dilakukan dengan metode bioreeftek, tetapi juga bisa dengan metode lainnya.
“Bioreeftek bersifat non destruktif, serta sangat mudah diadopsi oleh masyarakat lokal dengan biaya murah jika dibandingkan dengan jenis-jenis terumbu karang buatan lainnya,” katanya.
Sebelumnya, Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi mengatakan bahwa Sabang terkenal dengan potensi wisata kelas dunia yaitu bawah laut (underwater), sehingga pelestarian terumbu karang harus terus dilakukan secara berkelanjutan.
“Karena kita memiliki 22 spot underwater (diving) dengan segala keunikannya,” katanya.
Oleh sebab itu, kata Reza, penanaman terumbu karang di Sabang tidak boleh berhenti, harus dilakukan secara terus menerus mengingat karang-karang di Sabang sudah banyak yang rusak.
“Kalau dulu almarhum pak Dodent (tokoh pariwisata Sabang) melakukan upaya (penanam karang) dengan luar biasa, maka mari kita lakukan upaya-upaya yang dilakukan itu, agar karang kita tumbuh sehat dan ikan-ikan hidup, tentu memberikan dampak kepada masyarakat,” ujarnya.