"Dari laporan yang kami terima, dua desa yang terendam banjir tersebut yaitu Desa Boilan dan Desa Monggonit," kata Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sulteng Andi Sembiring di Palu, Jumat.
Ia menjelaskan, Tim Reaksi Cepat (TRC) Sulteng dan kabupaten setempat masih melakukan pendataan lapangan, di mana peristiwa ini terjadi dipicu intensitas hujan lebat yang mengguyur Kamis sore (6/4) sehingga mengakibatkan sungai setempat meluap ke pemukiman warga dan area persawahan ikut terendam.
Lanjut dia, di Desa Tiloan terdapat 30 unit rumah terdampak atau terendam banjir, 35 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 150 jiwa terdampak dan sekitar 35 hektare area persawahan terendam.
Sementara itu, di Desa Monggonit, sebanyak 28 unit rumah terendam, satu unit rumah rusak ringan, 28 KK atau 84 jiwa terdampak, sekitar 16 hektare area persawahan dan 35 hektare area perkebunan ikut terendam.
"Di Desa Monggonit ada sembilan jiwa atau tiga KK yang memilih mengungsi," katanya.
Dia mengatakan, meskipun tidak ada korban jiwa, namun kebutuhan mendesak saat ini yaitu kebutuhan logistik atau makanan siap saji dan air bersih.
Ia menambahkan, saat ini air telah mulai surut dan warga tetap siaga di rumah masing - masing.