"Untuk karnaval ini, konsep kami melibatkan semua sanggar seni di Kota Palu dengan sebelumnya telah melakukan sosialisasi, bagi yang ingin terlibat silakan hadir," kata Ketua Panitia Kampung Baru Fair 2023, Akbar di Palu, Sabtu.
Ia menjelaskan, selain melibatkan komunitas sanggar seni, pihak panitia juga melibatkan Rukun Tetangga (RT)/Rukun Warga (RW) yang ada di Kelurahan Baru.
Akbar mengatakan, peserta karnaval dibebaskan untuk menggunakan kostum yang diinginkan sesuai dengan tema yang telah ditentukan sebelumnya.
Adapun tema karnaval tersebut yakni "Karnaval Seni Budaya dan Etnis" yang baru pertama kali diadakan sejak digelarnya Kampung Baru Fair di tahun 2016.
Karnaval tersebut diikuti sedikitnya enam tim dengan menggunakan kostum beragam diantaranya menggunakan baju adat khas Suku Kaili, baju Muslim oleh komunitas ibu-ibu, dan beberapa jenis kostum unik lainnya.
Dari pantauan, pada pukul 17.00 WITA, para peserta karnaval melakukan pawai dengan berkeliling sesuai rute di area sekitar Kelurahan Baru.
Kampung Baru Fair 2023 sendiri, menurut Akbar, merupakan kegiatan yang dihadirkan untuk mengangkat tradisi Lebaran Mandura agar dikenal oleh lebih banyak orang.
"Sejak di tahun 2013 ada Lebaran Mandura di Kampung Baru, namun hanya dilaksanakan khususnya di Masjid Jami. Kampung Baru Fair kemudian dihadirkan untuk memperkenalkan ke seluruh masyarakat Kelurahan Baru khususnya bahwa kegiatan tersebut untuk seluruh masyarakat di kelurahan itu, tidak hanya dilakukan di dalam masjid saja," katanya.
Adapun sebelumnya, Wakil Wali Kota Palu, Reny A Lamadjido juga mengapresiasi serta memberikan penghargaan kepada warga Kampung Baru yang terus mempertahankan dan melestarikan tradisi Lebaran Mandura.
"Makna yang terkandung dalam kegiatan ini adalah kebersamaan dan persaudaraan yang dipadukan dengan kegiatan modern, kami mengapresiasi kerja keras masyarakat menyukseskan acara ini," katanya
