Palu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah, bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, guna mempercepat pembangunan daerah tersebut.
"Iya, kami berterima kasih kepada IPB yang telah bersedia bekerja sama dengan Pemkab Sigi untuk menopang percepatan pembangunan daerah," kata Bupati Sigi Mohamad Irwan, dihubungi dari Palu, Sabtu.
Kerja sama antara Pemkab Sigi dengan IPB ditandai dengan penandatangan nota kesepakatan (MoU) ang dilakukan oleh Bupati Sigi Mohamad Irwan dan Rektor IPB Profesor Arif Satria yang berlangsung perguruan tinggi tinggi tersebut.
Bupati mengemukakan sebelumnya Pemkab Sigi juga telah bekerja sama dengan IPB dalam hal pengembangan sektor peternakan. Dari kerja sama itu, ujar dia, peternakan di Sigi dapat dikelola dengan baik dengan skema pelibatan masyarakat melalui sekolah peternakan rakyat.
"Alhamdulillah pemanfaatan dan pengembangan potensi peternakan di Sigi telah dilakukan dengan metode dan manajemen yang sangat baik, sehingga menghasilkan pertumbuhan ternak yang memadai, serta berdampak langsung pada peningkatan pendapatan masyarakat," ujar Bupati Irwan.
Saat ini, kata dia, kerja sama itu semakin ditingkatkan sehingga tidak hanya pada satu sektor peternakan saja, melainkan pada pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Bupati berharap kerja sama ini dapat berdampak pada penguatan program pembangunan melalui visi Sigi Berdaya Saing Berbasis Agribisnis. "Sehingga sangat diharapkan kerja sama ini dapat menopang pembangunan daya saing Kabupaten Sigi," ujarnya.
Irwan mengemukakan Sigi merupakan daerah yang kaya akan sumber daya alam pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, pariwisata, serta UMKM.
Pengembangan sektor tersebut, ujarnya, membutuhkan keterlibatan multi pihak, termasuk IPB, dalam menopang pembangunan daya saing Sigi.
"Oleh karena itu sumbangsih pemikiran dan konsep yang bersumber dari hasil-hasil riset para akademisi IPB terkait pengembangan sektor tersebut sangat penting dan berarti untuk dijadikan sandaran dalam pengambilan kebijakan program," sebut Irwan.