Pemkab Sigi terus gencarkan sosialisasi perubahan iklim kepada petani

id pemkab sigi,pertanian sigi,petani sigi,el nino ,perubahan iklim,dinas TPHP Sigi

Pemkab Sigi terus gencarkan sosialisasi perubahan iklim kepada petani

Bupati Sigi Mohamad Irwan (kanan), yang didampingi Kepala Dinas TPHP Kabupaten Sigi Rahmad Iqbal Nurkhalis usai penyerahan bantuan alat mesin pertanian dan penanaman jagung di Sigi, Sulteng. (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, menggencarkan sosialisasi perubahan iklim kepada petani sebagai salah satu upaya membangun kesiapsiagaan dalam mengantisipasi dampak El Nino yang bakal menimbulkan kekeringan.

"Pada tingkat petani, kami terus terus melakukan pendampingan dan sosialisasi perubahan iklim, yang salah satu tujuannya agar petani siap hadapi dampak perubahan iklim El Nino," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Sigi, Rahmad Iqbal Nurkhalis, di Sigi, Senin.

El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan suhu muka laut ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.

Salah satu dampak dari El Nino adalah kekeringan yang akan mempengaruhi produksi pertanian.

Melalui sosialisasi perubahan iklim, kata Rahmad, diharapkan berdampak pada peningkatan pemahaman, sehingga petani dapat melakukan langkah - langkah antisipasi untuk mencegah gagal panen.

Rahmad mengatakan bahwa Pemkab Sigi melalui Dinas TPHP terus membangun koordinasi dan sinergi dengan BMKG di wilayah Sulteng untuk mendapat update informasi terbaru mengenai situasi dan konsidi cuaca serta iklim.

Informasi prakiraan cuaca dan perubahan iklim, kata dia, sangat penting bagi sektor pertanian, agar kegiatan budidaya pertanian dapat dilakukan dengan penyesuaian cuaca dan iklim.

"Tentu hal ini harus diikutkan dengan ketersediaan varietas tanaman yang digunakan, serta penggunaan teknologi," ungkapnya.

Hal ini, ujar dia, juga terus disampaikan oleh Dinas TPHP kepada Balai Penyuluh Pertanian di tingkat kecamatan, agar menjadi rujukan dan pertimbangan dalam menggencarkan gerakan tanam.

"Hal lain yang dilakukan yaitu dengan rehabilitasi jaringan irigasi tersier, penyediaan benih dan bibit yang tahan dengan kekeringan, berumur genjah, dan hemat air, serta mengikutsertakan petani dalam asuransi," ujarnya.