Palu, (antarasulteng.com) - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Sulawesi Tengah menggelar sosialisasi teknologi bidang pertanian yang dikenal dengan metode Hazton.
"Teknologi ini awalnya dikembangkan di Kalimantan Barat, bahkan Presiden Jokowi juga pernah ikut menanam benih padi dengan teknologi Hazton di Desa Ngarak, Kabupaten Landak, Kalbar," kata Kasi Kerja sama dan Pelayanan Pengkajian BPTP Sulteng Ir. Saidah, M.P di Poso, Rabu.
Dalam perkembanganya teknologi tersebut telah diterapkan di Banten dan Kalimantan Selatan. Teknologi Hazton memiliki beberapa keunggulan dibandingkan sistem biasa, diantaranya jumlah produksi padi yang lebih tinggi sekitar 10-16 ton gabah kering panen setiap hektar.
Kemudian masa panen yang lebih cepat sekitar dua minggu dari teknologi umumnya dan lebih tahan terhadap serangan hama.
"Kami berharap teknologi ini dapat diterapkan secara luas di seluruh kabupaten/kota se-Sulteng, sehingga turut berkontribusi terhadap peningkatan jumlah produksi padi dan mendukung program swasembada pangan," ucap Saidah.
Kegiatan sosialisasi tersebut merupakan rangkain dari rapat koordinasi (Rakor) peningkatan aksebilitas keuangan dan layanan keuangana digital (LKD) oleh Bank Indonesia (BI) perwakilan Sulteng yang digelar di Kabupaten Poso, Rabu (24/8).
"Ini merupakan kegiatan yang ke tiga kalinya setelah BI melaksanakannya di kabupaten Buol dan Kota Palu," kata kepala perwakilan BI Sulteng, Purjoko melalui rilisnya.
Menurut Purjoko, kegiatan ini merupakan salah satu agenda yang dilakukan BI Sulteng, untuk memberikan informasi kepada pelaku usaha, khususnya mereka yang bergelut pada komoditi penyumbang inflasi.
Hadir pada acara tersebut pelaku usaha UMKM se-Kabupaten Poso, anggota DPRD, SKPD serta perbankan di Kabupaten Poso. Sebagai narasumber BI Sulteng, BPTP Sulteng dan serta Bank Rakyat Indonesia (BRI).