Palu, Sulteng (ANTARA) - Bupati Morowali Utara (Morut) Delis J. Hehi menjadi salah satu pembicara pada pembinaan moderasi beragama di lingkungan umat beragama Hindu yang diselenggarakan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah di Kota Palu, Sabtu (27/5) malam.
Dalam pemaparannya, Bupati Morut yang didampingi istri Febriyanthi Hongkiriwang mengatakan moderasi beragama di Morut sudah cukup maju, bahkan Morut bisa diambil sebagai model moderasi beragama yang baik di Sulteng.
Kata Delis, ada hal yang menarik di Morut terkait moderasi beragama ini. Ada sebuah desa, bernama Desa Masara, Kecamatan Petasia Timur, penduduknya mayoritas muslim dan Kristen/Katolik. Hanya ada satu keluarga yang beragama Hindu, namun yang jadi kepala desa adalah yang beragama Hindu tersebut. Namun kadesnya sudah menyelesaikan masa jabatannya saat ini.
Di salah satu desa lainnya, bernama Ululaa, Kecamatan Petasia Barat, penduduknya 99 persen muslim, hanya satu yang beragama Kristen dan yang Kristen itulah yang jadi kepala desa. Sedangkan di Kecamatan Bungku Utara, ada sebuah desa mayoritas penduduknya Kristen namun yang kepala desa adalah yang beragama muslim, kata Delis yang disambut tepuk tangan hadirin.
Menurut Delis, Pemkab Morut sangat aktif melakukan pembinaan moderasi beragama karena sangat berkepentingan dengan terciptanya kerukunan antar umat beragama oleh sebab dua alasan penting.
Pertama, moderasi beragama akan menciptakan kerukunan dan kerukunan antar umat akan menciptakan suasana kondusif di masyarakat sehingga iklim investasi juga akan kondusif sehingga pertumbuhan ekonomi daerah berjalan lancar.
"Ini sudah kami buktikan. Pada 2020 lalu, pertumbuhan ekonomi Morut masih minus, tapi pada 2022 sudah bisa ditingkatkan menjadi 36,4 persen sehingga Morut menjadi kabupaten dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sulawesi dan peringkat kedua secara nasional setelah Halmahera Utara," ujar Delis yang baru dua tahun memimpin Morut tersebut.
Alasan kedua, Pemkab Morut memiliki banyak keterbatasan dalam membangun daerah, sehingga dibutuhkan kesatuan dan kekompakan semua umat beragama mendoakan pemerintah daerah dalam menjalankan tugas membangun daerah.
Salah satu bentuk pembinaan moderasi beragama di Morut adalah memberikan insentif kepada para pemuka agama seperti imam masjid, pendeta, guru sekolah minggu dan para mangku setiap bulan sejak 2021. Pemda juga menggelar program wisata rohani dimana para imam masjid dibiayai untuk melaksanakan ibadah umroh dan para pendeta
mengunjungi tempat-tempat suci di Israel.
"Khusus para mangku agama Hindu, mulai 2023 ini, kami memberangkatkan mereka semua ke Bali untuk melaksanakan ritual-ritual keagamaan di sana," katanya.
Berita Terkait
Peringati Hari Buruh, Pemda Morut gelar rembuk aspirasi bersama serikat pekerja dan perusahaan
Kamis, 2 Mei 2024 19:53 Wib
Bupati Morut apresiasi GNI yang salurkan bantuan kemanusiaan bagi korban banjir di Petasia
Minggu, 28 April 2024 17:40 Wib
Polres Morut bantu warga melintasi Jalan Trans Sulawesi
Minggu, 28 April 2024 15:32 Wib
Orang tua korban kekerasan anak di Desa Pebo'a berterima kasih atas kepedulian Pemda Morut
Selasa, 23 April 2024 19:11 Wib
PAD naik 170 persen dalam tiga tahun; DPRD Morut apresiasi pemerintahan Delis-Djira
Selasa, 23 April 2024 19:06 Wib
Bupati Morut hadiri upacara HUT - 60 Provinsi Sulteng, Delis apresiasi kemajuan pembangunan Sulteng
Kamis, 18 April 2024 12:20 Wib
Tiga jam lebih Bupati dan Wabup Morut bersilaturahmi di kediaman Ketua DPRD
Kamis, 11 April 2024 0:57 Wib
Wabup Morut tegaskan semua pencapaian program prioritas karena dukungan masyarakat
Kamis, 4 April 2024 13:27 Wib