Jakarta (ANTARA) - Dua anak muda Indonesia di Amerika Serikat, Jason Sudirdjo dan Davyn Sudirdjo, menciptakan platform pembelajaran bahasa Inggris berbasis kecerdasan buatan (AI) bernama Jennie melalui perusahaan rintisan (startup) MASA AI yang mereka dirikan.
Jason mengatakan platform Jennie dibuat berangkat dari keresahan atas situasi pendidikan di Indonesia dengan lembaga-lembaga bimbingan belajar (bimbel) yang kerap mematok biaya mahal. Oleh sebab itu, Jennie hadir sebagai solusi dengan menawarkan harga yang lebih murah.
"Salah satu masalah terbesar yang kami lihat adalah banyak guru atau banyak tutor di Indonesia itu nggak hanya mahal, tapi juga bisa dibilang nggak semuanya itu qualified dan nggak semuanya terakreditasi. Jadi pendidikan itu masih not democratized yet dan nggak affordable untuk seluruh masyarakat," kata Jason saat jumpa pers virtual, diikuti dari Jakarta pada Kamis.
Platform Jennie terdiri atas sejumlah produk, salah satunya termasuk JennieTest yang siap untuk diluncurkan. JennieTest pada dasarnya rangkaian pembelajaran untuk berlatih TOEFL, IELTS, UTBK-SBMPTN, dan bahasa Inggris secara umum.
Sebelum pengguna mengakses seluruh paket dalam JennieTest, platform ini akan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan bahasa Inggris pengguna melalui tes diagnostik. Setelah itu, sistem AI akan memberikan materi pembelajaran yang dipersonalisasi sesuai kebutuhan pengguna.
"Tes diagnosanya sangat cepat. Misalkan mereka jawabnya betul atau salah, jumlah waktu yang mereka butuhkan untuk mengerjakan tes, dan berapa kali mereka gonta-ganti jawaban, AI kami bisa menganalisa dan bisa memprediksi kelemahannya di mana, kekuatannya di mana, dan juga estimasi skornya berapa," jelas Jason.
Materi pembelajaran JennieTest berfokus pada aspek kemampuan membaca, mendengarkan, menulis, dan berbicara. Di dalamnya, platform juga menyediakan chatbot di mana pengguna bisa bertanya apapun dengan output audio baik dalam bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia.
JennieTest juga mampu melacak atau menganalisis sejauh mana kemajuan belajar serta memberikan target pembelajaran kepada setiap pengguna sebelum akhirnya mereka mengerjakan tes akhir.
Tes diagnosis dari JennieTest dapat dicoba untuk publik secara gratis mulai Jumat (23/6), sementara paket pembelajaran lainnya akan dibuka mulai 30 Juni 2023. JennieTest bisa diakses melalui laman www.joinmasa.ai.
Di samping JennieTest, MASA AI juga menghadirkan JennieSpeak yang memungkinkan pengguna untuk meningkatkan kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris. AI akan membantu untuk mendeteksi pengucapan dan intonasi, ritme dan tempo, serta akurasi tata bahasa dan kosa kata.
JennieTest bisa diakses dengan harga berlangganan hanya Rp19.000 per dua minggu dan dapat digunakan tanpa batas. Sementara JennieSpeak dipatok dengan harga Rp2.500 per praktek berbicara.
Davyn menegaskan bahwa kehadiran platform pembelajaran berbasis AI ini bukan bertujuan untuk menggantikan peran guru atau tutor melainkan agar setiap sesi pembelajaran dapat lebih efektif bagi murid.
"Yang bisa kita lakukan dengan menggunakan MASA AI itu adalah murid tidak perlu sesinya banyak-banyak. Dan setiap sesi itu lebih efektif karena guru itu sudah tahu kuatnya (murid) di mana saja, lemahnya di mana saja. Terus bisa lebih targeted, lebih personalize proses pembelajarannya buat murid," kata Davyn.
Jason adalah mahasiswa Universitas California, Berkeley sementara Davyn merupakan lulusan master program Symbolic Systems Universitas Stanford. Di samping keduanya, MASA AI juga didirikan bersama Wilson Liang asal AS yang merupakan lulusan master program Computer Science Universitas Stanford.
Startup pendatang baru ini menargetkan pengembangan platform Jennie lebih jauh pada kuartal ketiga tahun ini hingga tahun depan termasuk mengembangkan chatbot yang lebih interaktif dalam wujud avatar.
Di samping menyediakan produk yang dapat digunakan bagi pengguna individual, MASA AI juga beroperasi melalui model B2B yang akan bermitra dengan sekolah, platform edtech, dan perusahaan multinasional.
Setelah sekitar empat bulan memulai proyek ini, startup MASA AI belum mendapat pendanaan secara resmi dari investor. Namun, mantan Menteri Perdagangan Indonesia Gita Wirjawan akan menjabat sebagai dewan penasihat MASA AI bersama Komisaris Utama PT WIR Asia Tbk (WIRG) Daniel Surya Wirjatmo.
Berita Terkait
Mengukir ulang masa depan cagar budaya Antara
Jumat, 10 Mei 2024 17:00 Wib
Putin sebut keamanan nasional prioritas utama di masa jabatan barunya
Rabu, 8 Mei 2024 9:48 Wib
PLN Indonesia Power penuhi kebutuhan listrik masa depan dengan EBT
Senin, 6 Mei 2024 14:52 Wib
Dinkes Palu: Pelayanan kesehatan tetap dibuka di masa libur Lebaran
Sabtu, 6 April 2024 21:49 Wib
Pakar ingatkan tiap warga bisa jadi kades usai DPR setujui RUU Desa
Senin, 1 April 2024 9:04 Wib
Munster: Toni Firmansyah pesepak bola masa depan Persebaya
Kamis, 14 Maret 2024 10:35 Wib
AXIC gelar kegiatan edukasi tentang teknologi mobil masa depan
Rabu, 6 Maret 2024 15:51 Wib
BPH Migas edukasi kebijakan hilir migas bagi calon pemimpin masa depan
Jumat, 1 Maret 2024 11:55 Wib