Istanbul (ANTARA) - Para menteri Ukraina dan Jerman bertemu pada Selasa (15/8) untuk membahas peningkatan bantuan militer bagi Kiev dalam memerangi Rusia.
Pada pertemuan yang berlangsung di Kiev -- ibu kota Ukraina-- itu, mereka juga membicarakan upaya memperkuat hubungan bilateral kedua negara.
Saat melakukan pembicaraan dengan Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov, Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner mendapat pemaparan soal serangan balasan yang dilancarkan Ukraina di wilayah selatan terhadap pasukan Rusia.
"(Mantan) mitra saya, menteri pertahanan Christine Lambrecht, sewaktu di Odesa mengatakan, 'Oleksii, tidak mungkin!'" kata Reznikov saat pertemuan tersebut.
"Tapi, sekarang kami punya sejumlah tank: Leopard-1s dan Leopard-2s, dan kami punya gabungan tank. Portugal, Denmark, Spanyol, Belanda, dan Swedia semuanya sudah menyatakan dukungan untuk kami," ujarnya.
"Tank dari negara-negara Barat untuk Ukraina merupakan 'tangan besi' dalam membebaskan wilayah-wilayah kami yang diduduki," katanya, menambahkan.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan usai pertemuan itu, Reznikov mengatakan prioritas Ukraina saat ini adalah memiliki tambahan sistem pertahanan udara, amunisi, dan berbagai kendaraan lapis baja seperti mobil medis.
Kendaraan medis itu, ujarnya, sudah terbukti merupakan fasilitas yang sangat penting untuk membawa para tentara Ukraina yang terluka --dari garis depan pertempuran ke rumah-rumah sakit militer.
Sementara itu, Menkeu Lindner menegaskan dukungan Jerman bagi kesatuan serta kemerdekaan Ukraina.
Ia juga mengatakan bahwa Pemerintah Jerman siap bekerja sama dengan Pemerintah Ukraina menangani berbagai masalah, menurut pernyataan tersebut.
"Kita sudah membentuk suatu sistem efektif untuk kerja sama yang membawa manfaat... Kerja sama kita selama perang merupakan penegasan soal nilai-nilai bersama," kata Lindner.
Sumber: Anadolu