Jenewa (ANTARA) - Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Rabu mengatakan bahwa konflik antara Israel dan Hizbullah "tidak boleh meningkat" di tengah risiko terjadinya konflik regional.
"Situasi antara Israel dan Hizbullah tidak boleh meningkat lebih jauh. Ada ancaman konflik regional," kata Scholz di platform X.
"Jerman mendukung negosiasi tentang gencatan senjata. Saya telah meyakinkan Perdana Menteri Lebanon (Najib) Mikati tentang hal ini," katanya, seraya menekankan perlunya solusi diplomatik bagi konflik tersebut.
Israel telah meluncurkan serangkaian serangan udara mematikan ke Lebanon sejak Senin pagi, menewaskan hampir 610 orang dan melukai lebih dari dua ribu lainnya, menurut otoritas kesehatan Lebanon.
Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.400 orang, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, menyusul serangan lintas batas dari Hamas pada 7 Oktober lalu.
Masyarakat internasional telah memperingatkan untuk tidak melakukan serangan ke Lebanon karena serangan tersebut meningkatkan kekhawatiran akan meluasnya konflik Gaza secara regional.
Sumber: Anadolu-OANA
Berita Terkait
KTT Teluk serukan setop genosida di Gaza dan solidaritas untuk Lebanon
Senin, 2 Desember 2024 9:32 Wib
Pemerintah bangun infrastruktur terdampak konflik di Flores Timur
Senin, 25 November 2024 12:12 Wib
PBB: Veto AS tunjukkan "tiadanya mufakat" DK PBB atas isu Palestina
Kamis, 21 November 2024 12:32 Wib
Xi Jinping: China tidak punya konflik mendasar dengan Australia
Selasa, 19 November 2024 10:10 Wib
Ukraina minta pasokan senjata disahkan sebelum Jerman gelar pemilu
Sabtu, 16 November 2024 13:51 Wib
Pemprov-Sulteng perkuat sinergi cegah potensi konflik sosial
Senin, 11 November 2024 17:08 Wib
PBB: Negara pemasok senjata dalam konflik harus punya tanggung jawab
Selasa, 5 November 2024 12:17 Wib
DK PBB gelar sidang darurat soal serangan Israel terhadap Iran
Selasa, 29 Oktober 2024 9:03 Wib