BMKG imbau empat daerah di Sulteng waspadai dampak hujan lebat

id BMKG, El Nino, hidrometeorologi, nur alim, Sulteng, non zom

BMKG imbau empat daerah di Sulteng waspadai dampak hujan lebat

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis Al-Jufri Palu, Nur Alim. ANTARA/Kristina Natalia

Palu (ANTARA) -

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau empat daerah di Provinsi Sulawesi Tengah, yakni Kabupaten Banggai Kepulauan, Banggai, Morowali dan Morowali Utara waspada dampak hujan lebat yang dapat berpotensi bencana hidrometeorologi meski di tengah fenomena El Nino.
"Daerah-daerah tertentu di provinsi ini masih memiliki memiliki curah hujan cukup banyak, baik intensitas ringan, sedang hingga lebat yang bisa saja berpotensi terhadap bencana hidrometeorologi," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis Al-Jufri Palu Nur Alim di Palu, Jumat.
Ia menjelaskan, status waspada dampak hujan lebat berlaku dua hari ke depan, oleh sebab itu perlu langkah mitigasi pemerintah setempat.
Sebab, kondisi cuaca di Sulteng sulit diprediksi karena provinsi ini masuk kategori daerah non zom atau daerah yang pola hujan rata-ratanya memiliki perbedaan yang jelas antara periode musim kemarau dan dan musim hujan.
"Di Sulteng meski terjadi fenomena El Nino namun hujan masih tetap terjadi, dan kebanyakan terjadi hujan lokal, dalam artian di satu tempat turun hujan namun di tempat lain tidak terjadi meskipun dalam satu wilayah," ujarnya.
Oleh karena itu, masyarakat di harapkan tidak selalu memperhatikan peringatan dini, jadikan imbauan BMKG sebagai tameng/mitigasi dalam menyikapi fenomena alam.
Menurut dia, dampak hidrometeorologi biasa terjadi pada kawasan lereng, bantaran sungai atau wilayah-wilayah yang memiliki riwayat banjir bandang, sehingga masyarakat dan pemerintah setempat perlu menyikapi dengan bijak, dan kewaspadaan jangan sampai berubah menjadi kepanikan, justru hal-hal seperti itu dapat membahayakan diri sendiri.
"Warga yang bermukim di bantaran sungai maupun lereng perlu mewaspadai potensi-potensi ancaman hidrometeorologi," ucap Alim.
BMKG juga menyebutkan, menurut analisis teknis diproyeksikan sekitar 85 persen wilayah Sulteng pada September 2023 mengalami kekeringan dengan suhu tertinggi pada puncak El Nino sekitar 36,0 derajat celsius, dan suhu normal rata-rata harian sekitar 32,6 derajat celsius.