Menkominfo ingatkan pentingnya literasi digital untuk perempuan

id literasi digital perempuan,hoaks pemilu

Menkominfo ingatkan pentingnya literasi digital untuk perempuan

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi saat ditemui usai menghadiri acara "Kick Off Digital DWP Kominfo Makin Cakap dan Bijak di Ruang Digital" di Jakarta, Rabu (13/12/2023). (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengingatkan pentingnya literasi digital untuk kaum perempuan demi terciptanya ruang digital yang lebih sehat, bijak dan produktif.

"Literasi digital untuk kaum perempuan itu penting karena indeks literasi digital kita kan baru 3,49 dari skala 5, masih sedang. Kita harus tingkatkan terus supaya indeks literasi digital masyarakat Indonesia meningkat, dan yang berperan penting kan perempuan," kata dia di Jakarta, Rabu.

Budi Arie mengatakan Kementerian Kominfo mendukung penuh kegiatan yang bertujuan meningkatkan kecakapan literasi digital seluruh masyarakat termasuk para perempuan dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD).

"Digitalisasi ini kan membentuk masyarakat digital. Masyarakat digital itu perlu literasi, termasuk perempuan, sehingga kegiatan-kegiatan yang mendorong perempuan-perempuan untuk melek digital, makin cakap digital menjadi penting," kata dia.

Lebih lanjut, sambung Budi Arie, Kementerian Kominfo konsisten mendukung upaya peningkatan kecakapan literasi digital seluruh masyarakat. Menurut dia, khusus perempuan, salah satu program yang dapat dimanfaatkan yakni program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD), yang dirancang demi meningkatkan literasi digital masyarakat Indonesia.

Melalui program ini, Kementerian Kominfo bersama para mitra komunitas masyarakat memberikan pelatihan kecakapan digital bagi masyarakat umum termasuk perempuan mengenai kecakapan digital, etika digital, budaya digital dan keamanan digital. Beberapa modul dalam program GNLD membahas langkah-langkah literasi digital bagi keluarga, anak, dan cara mengenali hoaks dan menghadapi kekerasan berbasis gender daring.

"Salah satu kelas yang disebarkan GNLD mendukung perempuan berwirausaha di ruang digital," ujar Budi Arie.

Selain terkait literasi digital, Budi Arie juga mengingatkan agar masyarakat tidak membuat dan menyebarkan konten-konten hoaks, fitnah, ujaran kebencian dan merendahkan martabat orang lain, terlebih pada masa jelang Pemilu 2024 saat ini. Kementerian Kominfo, imbuh dia, melakukan patroli siber demi mendukung terwujudnya pemilu damai 2024.

"Kalau memenuhi kriteria ini hoaks, fitnah, ujaran kebencian, merendahkan martabat orang lain, pasti kami take down. Kan kita mau politik dan demokrasi kita lebih berkualitas, sehingga narasi atau konten-konten berbau perpecahan antar anak bangsa, SARA, dan sebagainya pasti akan kami take down," demikian kata dia.