Pemakaman almarhum Lukas Enembe dilaksanakan Kamis sore

id Waket DPR Papua Yunus Wonda,DPR Papua,Bandara Sentani,Pemkab Jayapura, Papua,Forkopimda Papua,Pdt Dorman Wandikbo

Pemakaman almarhum Lukas Enembe dilaksanakan Kamis sore

Wakil Ketua DPR Papua Yunus Wonda saat menyampaikan orasi di hadapan ribuan masyarakat dan mahasiswa di Bandara Sentani yang akan mengantarkan jenazah almarhum Lukas Enembe ke STAKIN Sentani dan Koya Tengah, Kota Jayapura pada Kamis (28/12/2023). (ANTARA/Yudhi Efendi)

Sentani (ANTARA) - Wakil Ketua DPR Papua Yunus Wonda menyatakan pemakaman almarhum Lukas Enembe (LE) dilaksanakan pada Kamis sore.


“Pemakaman bapak Lukas Enembe itu harus dilaksanakan sore hari, budaya kita tidak ada pemakaman dilaksanakan malam hari,” kata Wakil Ketua DPR Papua Yunus Wonda di hadapan masyarakat dan mahasiswa saat hendak mengantarkan ke STAKIN Sentani pada Kamis.

Menurut Wonda, jenazah almarhum Lukas Enembe dari Bandara Sentani akan dibawa ke STAKIN untuk mendapatkan penghormatan terakhir dari mahasiswa dan masyarakat Papua pada umumnya, sebelum dibawa ke tempat pemakaman di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.

“Jadi bapak (almarhum Lukas Enembe) di dalam mobil jenazah dan adik-adik mahasiswa jalan di depan, tetapi harus menjaga keamanan supaya tetap kondusif,” ujarnya.

Dia mengharapkan mahasiswa harus tahu bahwa almarhum Lukas Enembe selalu menjaga kedamaian di atas tanah Papua sehingga setelah wafat para mahasiswa pun harus dapat menjaga kedamaian tersebut.

“Ingat, kita semua merasakan kesedihan yang sama tetapi jauh dari itu harus sama-sama menjaga kondisi Kamtibmas tetap aman dan kondusif di sini maupun di Kota Jayapura,” katanya.

Dia juga mengatakan, aparat keamanan TNI dan Polri hendaknya dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa dan masyarakat mengekspresikan kesedihan ini dengan mengarak jenazah Lukas Enembe ke STAKIN dengan aman dan tertib, tanpa ada gerakan yang dapat mengganggu kestabilan keamanan.

Sekitar pukul 10.15 jenazah almarhum Lukas Enembe dibawa, ribuan masyarakat dan mahasiswa berjalan kaki sejauh 2,5 kilometer mengarah ke STAKIN Sentani yang dikawal oleh aparat kepolisian.