Menteri Agama sampaikan pesan keberagaman di perayaan Natal Oikumene

id Natal Oikumene,Menag

Menteri Agama sampaikan pesan keberagaman di perayaan Natal Oikumene

Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menyerahkan bantuan sepeda motor kepada keuskupan agung yang ada di Pontianak, Ketapang, Sintang dan Sanggau pada perayaan Natal Oikumene di Pontianak, Jumat malam (5/1/2024). (ANTARA/Rendra Oxtora)

Pontianak (ANTARA) - Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan pesan kepada masyarakat Kalimantan Barat, khususnya kepada umat Kristen agar dapat terus menjaga keharmonisan dari keberagaman yang ada di Kalbar, dalam memaknai perayaan Natal Oikumene tahun ini.

"Saya sangat senang bisa hadir di Pontianak malam ini, karena bisa menghadiri perayaan Natal Oikumene bersama umat Kristiani yang ada di Kalbar. Sebagai wakil dari pemerintah tentu kita senang melihat situasi yang rukun seperti ini," kata Yaqut Cholil Qoumas saat menghadiri perayaan Natal Oikumene di Pontianak, Jumat malam.

Dalam sambutannya, Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, Indonesia dikaruniai dengan keberagaman ras, agama dan adat istiadat yang merupakan hadiah besar dari Tuhan YME.

"Keragaman perbedaan yang kita miliki harus tetap kita jaga agar tetap selalu harmonis. Hal ini terbukti, dalam perayaan Natal Okumene di Pontianak ini, tamu undangan yang hadir tidak hanya dari umat Kristiani tetapi juga ada dari umat beragama lain yang mencerminkan keharmonisan kita," tuturnya.

Menurutnya, penyelenggaraan Natal Oikumene tahun 2023 yang dirayakan pada tahun 2024 ini membawa pesan damai dan semangat bagi semua masyarakat.

"Saya ini Muslim, demikian pak Pj Gubernur dan Pak Pangdam XII Tanjungpura serta beberapa tamu undangan lainnya beragama Muslim dan kami semua memegang teguh keyakinan yang kami anut dan tidak ada alasan untuk tidak bersaudara dengan saudara kami yang beragama Nasrani dan agama lainnya," katanya.

Dia menegaskan, meskipun yang hadir di perayaan itu berbeda agama dan keyakinan namun segala sesuatu yang berbeda tidak harus dibedakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kita semua harus menyadari bahwa sepenuhnya kita ini adalah makhluk Tuhan yang harus hidup rukun di negara ini," kata Yaqut Cholil Qoumas.

Di tempat yang sama, Uskup Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus mengatakan bulan Februari tahun 2024 ini kita akan merayakan pesta demokrasi untuk memilih wakil rakyat dan pemimpin bangsa, sehingga pada kegiatan tersebut harus dilakukan dengan penuh kegembiraan dengan mengedepankan persatuan.

"Oleh karena itu diperlukan kebijaksanaan dan kedewasaan dalam menyikapi pilihan politik yang berbeda dengan menghindari kebencian antar sesama demi meraih kemenangan bersama," tuturnya.

Sementara itu, Pj Gubernu Kalbar, Harisson menyampaikan Pemerintah Provinsi Kalbar telah mewujudkan komitmennya untuk membantu menyukseskan kegiatan Natal Oikumene yang dilaksanakan di Pontianak dengan mensupport anggaran.

Dirinya berharap kegiatan Natal Oikumene tahun ini bisa memelihara dan mewujudkan nilai-nilai kebersamaan dari seluruh komponen umat beragama yang ada di Kalimantan Barat.

"Kita bersyukur perayaan Natal dan Tahun Baru pada tahun ini bisa berlangsung dengan tenang, di mana masyarakat Kristiani bisa melaksanakan ibadah di Gereja dengan tenang tanpa adanya gangguan, sehingga kedamaian ini diharapkan bisa terus terjaga," kata Harisson.