Kemendikbudristek: Bangkit tunjang kompetensi pemuda di bidang AI

id kemendikbudristek,google indonesia,program bangkit,kurikulum merdeka belajar

Kemendikbudristek: Bangkit tunjang kompetensi pemuda di bidang AI

Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek Sri Suning Kusumawardani mewakili Dirjen Diktiristek Nizam untuk menyerahkan dana dukungan membangun startup kepada lima perwakilan product-based capstone project terbaik di Jakarta, Kamis (22/2/2024). (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengatakan program Bangkit dapat menunjang kompetensi para pemuda bangsa untuk mempelajari bidang  Artificial Intelligence (AI) yang berkembang makin pesat.


“Saya selalu melihat Bangkit sebagai gold standard program magang dan studi independen besertifikat. Dengan perkembangan sains dan teknologi AI yang pesat, kebutuhan akan kompetensi di bidang AI akan semakin tinggi,” kata Direktur Jenderal Diktiristek Kemendikbudristek Prof. Ir. Nizam saat memberi kata sambutan secara daring dalam acara Lepas Sambut Bangkit di Jakarta, Kamis.

Nizam menuturkan program Bangkit yang saat ini sudah berjalan selama lima tahun, menerima 4.650 peserta dari 55 ribu pendaftar untuk semester pertama program yang bergengsi dan menantang.

Nantinya para peserta yang berhasil diterima harus melewati lebih dari 900 jam untuk belajar dan menyelesaikan program studi yang diminati. 

Selain kemampuan softskill seperti kepemimpinan, pembelajaran bahasa Inggris hingga keterampilan presentasi, kurikulum AI juga akan ditambahkan dalam setiap jalur pembelajaran dengan tujuan membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan.

Lulusan program Bangkit sejak tahun 2020 sudah mencapai 15 ribu mahasiswa dan siswa vokasi dengan sertifikat Bangkit di salah satu tiga bidang yang tersedia yakni machine learning, mobile development dan cloud computing.

Nizam berharap kehadiran Bangkit Tahun 2024 dapat semakin menguatkan talenta pemuda di bidang AI, sekaligus memperkuat kompetensi yang telah dimiliki oleh tiap lulusan program.

Ia ingin seluruh mahasiswa yang telah terpilih secara ketat dapat memanfaatkan waktu pembelajaran sebaik mungkin, dan dapat menyiapkan diri untuk mengikuti proses sertifikasi berskala internasional yang diselenggarakan oleh mitra dengan sebaik-baiknya.

“Oleh karenanya saya berharap, Bangkit tahun ini semakin menguatkan pool talenta di bidang AI,” ujar Nizam.

Sampai sejauh ini Bangkit telah menjalin kerja sama dengan 154 mitra perekrutan yang sudah membuka lebih dari 4.500 lowongan pekerjaan untuk lulusan Bangkit.

Program Bangkit Tahun 2024 bakal membuka pendaftaran gelombang keduanya di bulan Mei 2024.

Sedangkan untuk masa pembelajarannya akan dimulai pada bulan Juni mendatang dengan jumlah mahasiswa sebanyak 4.500 orang.