Palu (ANTARA) - Wakil Wali Kota Palu Reny A Lamadjido menyebut Pesta Seni Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Kota Palu pada 2024 mempererat tali persaudaraan antarumat beragama di tengah dinamika dan tantangan kehidupan bersama saat ini.
"Pesparawi tidak hanya sekadar kompetisi, namun juga momentum untuk mempererat tali persaudaraan antarumat beragama di tengah dinamika dan tantangan yang ada," katanya saat menyampaikan sambutan pada Pembukaan Pesparawi 2024 di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin.
Ia mengatakan kerja sama lintas agama menjadi kondisi yang kokoh untuk membangun keharmonisan dan kedamaian di wilayah itu.
Pesparawi, kata dia, bukti nyata bahwa di tengah perbedaan, umat beragama dapat bersatu dalam kebersamaan untuk menghargai dan merayakan keindahan seni musik rohani yang mengalun dari hati setiap individu.
Menurut dia, musik sebagai bahasa universal memiliki kekuatan untuk menyatukan jiwa-jiwa yang berbeda dan menyampaikan pesan-pesan kebaikan serta kasih sayang.
"Dalam Pesparawi ini, mari biarkan suara-suara kita bersatu dalam harmoni, mengalirkan kedamaian, harapan dan keberkahan bagi seluruh warga Kota Palu," ujarnya.
Dia juga mengajak seluruh pihak di daerah itu menjaga semangat kerukunan, toleransi, dan persaudaraan karena membangun fondasi yang kokoh salah satu cara untuk mengatasi segala rintangan dan tantangan bersama.
Ketua Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) Kota Palu Presley Tampubolon mengatakan Pesparawi 2024 untuk meningkatkan nilai-nilai spiritualitas masyarakat, nilai sosial, kegotongroyongan, dan toleransi antarumat beragama di daerah itu.
"Pesparawi sebagai salah satu wadah pemberitaan firman Tuhan di muka Bumi didorong untuk berkembang dalam aspek kualitas dan kuantitasnya di seluruh gereja Kota Palu, salah satunya melalui lomba paduan suara gerejawi," ujarnya.
Ia mengatakan lomba paduan suara tersebut kegiatan keagamaan umat kristiani yang didukung Pemkot Palu, sesuai dengan visi misi pemerintah daerah setempat, yakni "Mewujudkan Kota Palu yang mandiri, nyaman, tangguh, dan profesional berbasis kearifan lokal dan keagamaan".
Kegiatan dengan mengangkat tema "Sehati sepikirlah untuk kemakmuran kotamu" itu, sebagai seruan agar seluruh umat kristiani di daerah itu membangun persatuan, gotong royong dan toleransi, serta kebersamaan untuk berkarya sesuai dengan talenta dan kompetensi masing masing.