Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Palembang, Sumatera Selatan, menggencarkan pencarian seorang pria yang tenggelam di kawasan Sematang Borang, Palembang.
"Setelah mendapatkan laporan sekitar pukul 22:00 WIB, kami mengerahkan personel untuk menggencarkan pencarian Yanto (49) yang tenggelam di wilayah perairan kawasan Sematang Borang Palembang pada Kamis sekitar pukul18.30 WIB," ujar Kepala Kantor Basarnas Palembang Raymond Konstantin dikonfirmasi, Jumat.
Ia menyebutkan kronologis kejadian berawal pada sekitar pukul 18.30 WIB, korban yang dalam kondisi mabuk pergi dari rumah dengan mengendarai motor menuju jembatan bermaksud untuk bersantai.
Ketika berada di jembatan korban tiba-tiba terjatuh ke sungai dan tubuhnya terseret derasnya arus sungai sehingga membuatnya tenggelam.
"Pencarian hari ini merupakan pencarian hari kedua dan proses pencariannya sudah kita mulai sejak pukul 07.00 WIB bersama dengan tim SAR gabungan yang terdiri atas Basarnas Palembang, Damkar, Polsek Sako, PMI, dan masyarakat," katanya.
Pencarian dilakukan dengan membagi tim SAR gabungan menjadi dua SRU. SRU 1 melakukan pencarian dengan cara penyisiran permukaan air menggunakan perahu karet, perahu-perahu masyarakat, dan juga menggunakan drone.
Sedangkan SRU 2 jika dimungkinkan akan melakukan penyelaman di lokasi awal kejadian serta lokasi-lokasi yang dicurigai adanya korban. "Semoga dengan berbagai upaya yang kita lakukan ini, korban dapat segera ditemukan," kata Raymond.
Ia menyebutkan kronologis kejadian berawal pada sekitar pukul 18.30 WIB, korban yang dalam kondisi mabuk pergi dari rumah dengan mengendarai motor menuju jembatan bermaksud untuk bersantai.
Ketika berada di jembatan korban tiba-tiba terjatuh ke sungai dan tubuhnya terseret derasnya arus sungai sehingga membuatnya tenggelam.
"Pencarian hari ini merupakan pencarian hari kedua dan proses pencariannya sudah kita mulai sejak pukul 07.00 WIB bersama dengan tim SAR gabungan yang terdiri atas Basarnas Palembang, Damkar, Polsek Sako, PMI, dan masyarakat," katanya.
Pencarian dilakukan dengan membagi tim SAR gabungan menjadi dua SRU. SRU 1 melakukan pencarian dengan cara penyisiran permukaan air menggunakan perahu karet, perahu-perahu masyarakat, dan juga menggunakan drone.
Sedangkan SRU 2 jika dimungkinkan akan melakukan penyelaman di lokasi awal kejadian serta lokasi-lokasi yang dicurigai adanya korban. "Semoga dengan berbagai upaya yang kita lakukan ini, korban dapat segera ditemukan," kata Raymond.