Ia mengatakan acara yang digelar pada 25-26 Juni ini menghadirkan 19 perusahaan industri pengolahan rumput laut yang menghasilkan produk berupa karagenan, agar-agar, bioplastik, biostimulan, dan pupuk. Selain itu, acara turut mengundang industri pengguna rumput laut di sektor pangan dan nonpangan di bawah binaan Kemenperin.
Dyan menyampaikan dalam ajang pertemuan antara pelaku industri dan calon pembeli tersebut pihaknya menargetkan bisa menghasilkan nilai transaksi hingga Rp15 miliar.
Lebih lanjut, menurut dia, acara business matching industri pengolahan rumput laut ini merupakan agenda rutin yang digelar Kemenperin. Adapun pada penyelenggaraan tahun 2022, pihaknya berhasil melakukan penjualan pengolahan rumput laut sebesar Rp6,3 miliar.
Selain itu, ia mengatakan terkait pengembangan hilirisasi berbasis sumber daya hayati yang salah satunya sektor rumput laut, Kemenperin akan berfokus pada pengembangan masuknya komoditas rumput laut dalam tematik hilirisasi industri berbasis sumber daya alam (SDA) unggulan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
Adapun Kemenperin mencatat industri makanan dan minuman (mamin) memberikan kontribusi pada triwulan I 2024 sebesar 39,91 persen terhadap PDB industri nonmigas, dan 6,97 persen terhadap PDB nasional.
PDB industri makanan dan minuman mengalami peningkatan menjadi 5,87 persen pada triwulan I 2024 dibanding periode sebelumnya yang sebesar 5,33 persen.