Bapperida Sigi: Gerakan pangan murah mampu kendalikan inflasi

id Sulawesi Tengah ,Kabupaten Sigi ,Inflasi,Bapperida Sigi ,Gerakan pangan murah,Pasar murah

Bapperida Sigi: Gerakan pangan murah mampu kendalikan inflasi

Kepala Bapperida Kabupaten Sigi Sitti Ulfah (kanan) saat meninjau kegiatan pasar murah keliling yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan dengan menggandeng BI dan Bulog. ANTARA/MOH SALAM

Sigi, Sulteng (ANTARA) - Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah, mengungkapkan gerakan pangan murah dan pasar murah menjadi salah satu instrumen pemerintah daerah untuk menjaga harga pangan dalam rangka pengendalian inflasi di daerah itu.
 


"Kalau bicara soal inflasi pasti tujuannya adalah masyarakat dan yang paling terdampak itu merupakan masyarakat miskin," kata Kepala Bapperida Sigi Sitti Ulfah, Minggu.


 


Ia menuturkan program-program pemerintah daerah seperti gerakan pangan murah (GPM) dan pasar murah dapat mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Sigi.


 


"Adapun program yang dilakukan pemerintah daerah ini memang sebagian besar untuk menuntaskan dan mengentaskan masyarakat miskin," ucapnya.


 


Menurut dia,  gerakan pangan murah dan pasar murah adalah salah satu upaya pemerintah daerah pengendalian inflasi di Kabupaten Sigi serta dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.


 


"Jadi dengan adanya pasar murah dan gerakan pangan murah ini menyediakan beras SPHP Rp60 ribu per 5 kilogram, gula pasir Rp17 ribu per kilogram dan minyak goreng Rp14 ribu per liter dengan harga terjangkau lebih murah dari harga pasar sehingga meningkatkan daya beli masyarakat di Kabupaten Sigi," ujarnya.


 


Kabupaten Sigi tidak mengukur inflasi sebagaimana daerah lain yang ada di Sulawesi Tengah.


 


"Kabupaten Sigi sendiri tidak mengukur inflasi tapi yang pasti insyaallah akan terus terkendali dengan upaya-upaya semua perangkat daerah dalam rangka menekan biaya pengeluaran masyarakat," tuturnya.


 


Sementara itu Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sigi Siswadi mengatakan pihaknya belum mengeluarkan indikator inflasi khusus untuk daerah itu.


 


"Untuk indikator inflasi yang sudah mengeluarkan setiap bulan baru empat kabupaten yaitu Banggai, Tolitoli, Morowali dan Kota Palu," sebutnya.


 


Diketahui saat ini pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah berhasil menekan inflasi mencapai angka 2,8 persen.