Untuk itu, kata dia, program ini juga diharapkan dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental para warga binaan.
Lapas Perempuan Kelas III Palu bekali pelatihan merajut bagi warga binaan
Palu (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas III Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) membekali pelatihan keterampilan merajut sebagai program pembinaan bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Untuk itu, kata dia, program ini juga diharapkan dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental para warga binaan.
"Pelatihan keterampilan ini merupakan program pembinaan sebagai salah satu upaya rehabilitasi dan reintegrasi sosial," kata Plt. Kepala Lapas Perempuan Palu Antonius Andry di Palu, Sabtu.
Ia mengatakan program ini merupakan bagian dari komitmen Lapas Perempuan Palu untuk meningkatkan kualitas hidup para warga binaan, melalui keterampilan praktis yang dapat mereka gunakan setelah masa hukuman berakhir.
Pelatihan merajut ini, kata dia, dilaksanakan secara rutin oleh staf pembinaan, dan bahkan mendatangkan instruktur berpengalaman.
Menurut dia, hasil karya rajutan warga binaan juga telah sering ditampilkan dalam berbagai pameran lokal. Tas rajutan Lapas perempuan Palu telah memiliki merek sendiri yang sudah didaftarkan bernama 'Suka Rajut'.
"Lapas perempuan Palu sudah beberapa kali mengikuti pameran yang dilaksanakan baik tingkat provinsi, kota maupun kegiatan Kemenkumham sendiri dengan membawa hasil karya dari warga binaan berupa tas rajutan dan kopiah," katanya.
Untuk itu, kata dia, program ini juga diharapkan dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental para warga binaan.
Ia mengharapkan warga binaan dapat mengatasi tantangan emosional dan psikologis selama masa hukuman, dengan memfokuskan diri pada kegiatan yang produktif.
Sementara itu, pihaknya berkomitmen untuk terus berupaya memamerkan hasil karya para warga binaan dalam berbagai pameran lokal.
"Ini akan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk melihat langsung hasil kerja para tahanan dan memberi dukungan lebih lanjut terhadap upaya rehabilitasi mereka," ujar Antonius.