Penyuluh Pertanian garda depan pembinaan petani

id Penyuluh pertanian, PPL, pertanian, Sulteng, petani, inovasi pertanian, teknologi pertanian, Nelson Metubun, dinas TPH

Penyuluh Pertanian garda depan pembinaan petani

Dok- Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH), Nelson Metubun membacakan laporan pelaksanaan kegiatan Jambore Penyuluh Pertanian Tahun 2023 yang berlangsung di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Senin (6/11/2023). (ANTARA/Moh Ridwan)

Palu (ANTARA) -
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah menyebutkan bahwa Penyuluh Pertanian Lapangan merupakan garda depan dalam pembinaan petani di provinsi tersebut.


 


"Peran penyuluh strategis dalam memajukan pertanian di daerah ini, tidak sedikit inovasi pertanian yang muncul dari ide penyuluh," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulteng Nelson Metubun di Palu, Sabtu.


 


Ia menjelaskan saat ini sistem pertanian secara global terus bertransformasi ke arah lebih maju berbasis teknologi, olehnya petani di daerah ini sudah saatnya mengikuti alur perkembangannya untuk kemajuan pertanian dalam negeri.


 


Guna memperkuat tata kerja dan pemanfaatan teknologi, maka peran Penyuluh Pertanian sangat membantu dalam memberikan pemahaman kepada petani.


 


"Penyuluh sekaligus motivator bagi petani harus memiliki pengetahuan yang luas, termasuk pengetahuan pemanfaatan teknologi pertanian, supaya menjelaskan kepada petani lebih terarah," ujarnya.


 


Menurut data Pemerintah daerah (Pemda) Sulteng, jumlah Penyuluh Pertanian Lapangan di provinsi tersebut kurang lebih 1.723 orang tersebar di 13 kabupaten/kota.


 


Penyuluh bukan hanya sekedar memberikan penyuluhan, tetapi peran mereka lebih dari itu yang sekaligus menjadi mitra petani dalam mewujudkan kedaulatan pangan.


 


"Petani dan penyuluh tidak bisa dipisahkan dalam sektor pertanian, keduanya saling membutuhkan," ucapnya.


 


Ia menambahkan petani juga harus turut ambil bagian dalam pengembangan agribisnis bisnis, guna memperkuat ketahanan ekonomi keluarga lewat usaha pertanian, yang mana menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah usaha pertanian di Sulteng sebanyak 457.605 unit tahun 2023.


 


"Petani selalu dituntut mengutamakan kualitas produk, menjamin mutu dan keamanan pangan saat dikonsumsi.


 


"Pemprov Sulteng melakukan langkah intervensi melalui pendampingan penerapan standar Good Agriculture Practices (GAP) atau budidaya pertanian yang baik dan penerapan standar Good Handling Practices (GHP) atau penanganan pascapanen produk asal tanaman yang baik," tutur Nelson.