Sigi, Sulteng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah mengajak semua masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan masing-masing desa di daerah itu dari semua bentuk konflik, baik antarwarga desa maupun golongan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sigi Nuim Hayat di Desa Bora, Rabu, mengemukakan perkelahian dan pertikaian antardesa di Kecamatan Dolo Barat harus segera diselesaikan dengan damai.
"Kami ingin dengan semua pihak, termasuk pemerintah daerah, kecamatan, desa, tokoh agama dan tokoh masyarakat serta TNI dan Polri dapat merumuskan solusi terbaik yang dapat membawa perdamaian antara-Desa Rarampadende dan Pesaku, Kecamatan Dolo Barat," kata dia.
Ia mengatakan pemerintah daerah tidak ingin fokus pada sebab perkelahian itu melainkan agar kedua desa tidak saling bertikai dalam waktu yang lama.
"Tujuan pertemuan ini bukan untuk mencari siapa yang salah atau benar dalam pertikaian tersebut, intinya bagaimana solusi terbaik bisa lahir dan kejadian itu menjadi berlarut-larut," ucapnya.
Ia mengatakan konflik antarmasyarakat yang berkepanjangan dapat berdampak serius pada kondisi ekonomi lokal, karena ketakutan masyarakat beraktivitas dan bekerja.
"Tentunya mayoritas masyarakat di Desa Rarampadende dan Pesaku ini bekerja sebagai petani dan berkebun, sehingga jika konflik ini terus terjadi akan membuat masyarakat dilanda ketakutan saat bekerja dan ekonomi desa ikut terdampak, makanya ini harus segera diselesaikan demi kesejahteraan bersama," katanya.
Pemerintah daerah siap mendukung segala bentuk solusi yang dihasilkan guna menciptakan kehidupan yang aman, tenteram, dan damai di Kabupaten Sigi.
"Kami berharap dapat tercapainya kesepakatan damai, sehingga masyarakat di kedua desa itu dapat kembali hidup harmonis dan fokus membangun kehidupan yang lebih baik," ujarnya.
Dalam pertemuan itu, melibatkan Polres Sigi, Pabung Sigi, Kodim 1306/Kota Palu, Koordinator Wilayah BIN Kabupaten Sigi, Ketua Dewan Adat Sigi, Kesbangpol, Satpol PP dan Damkar Sigi, Camat Dolo Barat, Kepala Desa Pesaku, Kades Rarampadende, Majelis Adat Desa Pesaku dan Rarampadende, serta tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan tokoh perempuan dari kedua desa tersebut.
Dia menjelaskan upaya mencapai solusi atas perkelahian Desa Rarampadende dan Pesaku diserahkan ke dewan adat dengan mempertemukan tokoh pemuda dan tokoh masyarakat dari kedua desa tersebut.
"Hasil pertemuan ini bahwa semuanya berkomitmen untuk terus menjaga dialog dan komunikasi antarpihak sehingga tidak terjadi kembali konflik tersebut," katanya.
Ia menyampaikan penyelesaian masalah ini melalui jalur hukum dan musyawarah.
"Saya mengajak masyarakat di dua desa ini tetap mengedepankan dan menjaga persaudaraan dan perdamaian terutama menjelang pilkada," katanya.