Prmkab Sigi terapkan Integrasi Layanan Primer tingkatkan pelayanan kesehatan
Sigi, Sulteng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah mengungkapkan mulai menerapkan Integrasi Layanan Primer (ILP) untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat di daerah itu.
Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapatta di Bora, Selasa, mengemukakan bahwa dengan ILP dapat menghubungkan semua layanan kesehatan yang ada di Kabupaten Sigi dalam satu sistem yang dibuat Dinas Kesehatan setempat.
"Tentunya ini merupakan salah satu upaya pemerintah daerah untuk menyatukan berbagai layanan kesehatan tingkat pertama, yakni pemeriksaan kesehatan dasar, imunisasi, kesehatan ibu dan anak, serta pelayanan gizi," katanya.
Ia mengatakan ke depan seluruh layanan terkait kesehatan antara satu puskesmas dengan puskesmas lainnya di daerah itu dapat saling terhubung dalam satu sistem.
"Pada intinya ILP ini guna memudahkan koordinasi antar-puskesmas dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, sehingga dapat memantau status kesehatan masyarakat secara real-time dan mengambil langkah cepat apabila ditemukan kasus-kasus yang membutuhkan penanganan segera," ucapnya.
Ia menjelaskan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam mewujudkan Kabupaten Sigi menjadi sehat dan cerdas.
"Ada program kesehatan dari pemerintah pusat yaitu pemeriksaan kesehatan gratis, penurunan kasus Tuberkulosis (TB) dan pembangunan rumah sakit lengkap berkualitas di daerah terpencil dan tertinggal," sebutnya.
Irwan berharap tenaga kesehatan (nakes) di daerah itu bisa bersama-sama berkontribusi untuk melakukan pencapaian program pemerintah pusat tersebut di Kabupaten Sigi.
"Kita patut bangga karena Dinas Kesehatan Sigi meraih penghargaan dari Pemerintah Provinsi Sulteng dengan 100 persen puskesmas terkoneksi satu sehat dalam implementasi rekam medis elektronik (RME) tahun 2024," ujarnya.
Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapatta di Bora, Selasa, mengemukakan bahwa dengan ILP dapat menghubungkan semua layanan kesehatan yang ada di Kabupaten Sigi dalam satu sistem yang dibuat Dinas Kesehatan setempat.
"Tentunya ini merupakan salah satu upaya pemerintah daerah untuk menyatukan berbagai layanan kesehatan tingkat pertama, yakni pemeriksaan kesehatan dasar, imunisasi, kesehatan ibu dan anak, serta pelayanan gizi," katanya.
Ia mengatakan ke depan seluruh layanan terkait kesehatan antara satu puskesmas dengan puskesmas lainnya di daerah itu dapat saling terhubung dalam satu sistem.
"Pada intinya ILP ini guna memudahkan koordinasi antar-puskesmas dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, sehingga dapat memantau status kesehatan masyarakat secara real-time dan mengambil langkah cepat apabila ditemukan kasus-kasus yang membutuhkan penanganan segera," ucapnya.
Ia menjelaskan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam mewujudkan Kabupaten Sigi menjadi sehat dan cerdas.
"Ada program kesehatan dari pemerintah pusat yaitu pemeriksaan kesehatan gratis, penurunan kasus Tuberkulosis (TB) dan pembangunan rumah sakit lengkap berkualitas di daerah terpencil dan tertinggal," sebutnya.
Irwan berharap tenaga kesehatan (nakes) di daerah itu bisa bersama-sama berkontribusi untuk melakukan pencapaian program pemerintah pusat tersebut di Kabupaten Sigi.
"Kita patut bangga karena Dinas Kesehatan Sigi meraih penghargaan dari Pemerintah Provinsi Sulteng dengan 100 persen puskesmas terkoneksi satu sehat dalam implementasi rekam medis elektronik (RME) tahun 2024," ujarnya.