Palu (antarasulteng.com) - Ketua Utama Alkhairaat Habib Saggaf bin Salim Aljufri mengatakan Alkhairaat berperan mempertahankan persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia.
"Sejak zaman Presiden Soekarno pemerintah di Jakarta menjadi kiblat Alkhairaat di masa Habib Idrus Bin Salim Aljufri," kata Ketua Utama Alkhairaat Habib Saggaf Bin Salim Aljufri saat menyampaikan pidato Haul Habib Idrus Bin Salim Aljufri ke-49 tahun di halaman Masjid Alkhairaat Jalan Sis Aljufri Kota Palu, Sabtu (8/7).
Saggaf mengemukakan Alkhairaat dimasa Habib Idrus Bin Salim Aljufri telah memperlihatkan pengabdian dan perjuangannya untuk kemerdekaan Republik Indonesia.
Habib Idrus, kata Habib Saggaf, turut serta berjuang bersama murid dan masyarakat di kawasan timur Indonesia utamanya Sulawesi Tengah untuk melawan kelompok pemberontak.
"Dahulu kita kenal PII, DI, Permesta pernah datang untuk menemui Habib Idrus Bin Salim Aljufri. Mereka membawa uang untuk menyogok agar Habib Idrus bersama murid-muridnya bergabung dengan mereka," terangnya.
Guru Tua gelar yang diberikan oleh masyarakat Kaili kepada Habib Idrus Bin Salin Aljufri, menolak pemberian para sekutu yang ingin bertemu dengannya.
Mereka, jelas Habib Saggaf, datang secara berulang-ulang di kediaman Guru Tua. Namun, Guru Tua menolak bertemu dengan mereka.
"Beliau (Guru Tua) menyampaikan kepada muridnya bahwa sampikan kepada mereka yang datang, bahwa Guru Tua sedang bepergiaan atau tidak ada di tempat," urainya.
Habib Saggaf berpesan kepada seluruh abnaulkhairaat menjaga kesatuan dan persatuan bangsa, yang saat ini sedang diuji.
Haul Guru Tua dihadiri puluhan ribu umat Islam dari berbagai penjuru daerah di Indonesia, untuk mengenang perjuangan dakwah Islam di tanah air.***
Habib Saggaf : Alkhairaat Pertahankan NKRI
"Sejak zaman Presiden Soekarno pemerintah di Jakarta menjadi kiblat Alkhairaat di masa Habib Idrus Bin Salim Aljufri,"