Poso (antarasulteng.com) – Pembangunan jembatan sepanjang 100 meter yang menghubungkan Kelurahan Kayamanya dan Kelurahan Bonesompe bakal segera terwujud karena studi kelayakan jembatan itu sedang dibahas di Dinas Pekerjaan Umum Poso.
Jembatan yang diprediksi merupakan terpanjang di Kabupaten Poso, melintasi sungai Poso dan muara itu, rencana pembangunannya tahun 2018.
Pembahasan studi kelayakan yang laksanakan sejak Kamis (13/7) itu dihadiri Wakil Bupati Poso Samsuri, Kepala Dinas PU Kabupaten Poso Faidul Keteng serta sejumlah konsultan. Pembahasan itu di lakukan secara panel didahului pemaparan studi kelayakan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yang kemudian menyusul kelayakan jembatan dan jalan.
Samsuri mengatakan lalulintas Poso sangat strategis berada di jalur tengah Sulawesi sehingga menjadi keunggulan tersendiri di kabupaten itu karena dilalui dari segala penjuru yang menghubungkan kota dan kabupaten di Sulawesi.
Dia mengatakan ikon jalan jembatan itu, ke depan diharapkan dapat menjadi magnet yang memungkinkan para pendatang dan yang masuk ke Poso, bisa tinggal dan menginap untuk menikmati keindahan jembatan di Poso.
“Saya berharap jembatan ini dapat menjadi magnet bagi para pendatang serta dapat menjadi PAD bagi Kabupaten Poso,” kata Samsuri.
Samsuri mengatakan pembahasan studi kelayakan masih bersifat membahas penentuan letak titik koordinat jembatan. Titik koordinat jembatan tersebut dengan melihat arah pintu masuk jalan masuk menuju Sungai Poso.
Dalam pembahasan itu penentuan jalan masuk dimunculkan dalam rapat, diantaranya dari arah Masjid Kayamanya hingga tembus di sungai Poso, dan dari arah lorong Kayamanya tembus di Sungai Poso.
Namun usulan tersebut, menurut Samsuri dengan berbagai pertimbangan telah disepakati titik koordinat jembatan yakni di muara Sungai Poso Kelurahan Kayamanya. Sementara jalan pintu masuk disepakati dari arah Hotel Kartika Kayamnya menyisir tepi laut hingga tembus di titik koordinat jembatan.
“Arah pintu masuk jalan menuju jembatan itu, dari Hotel Kartika menyusuri tepi pantai laut sampai di titik koordinat jembatan di muara sungai Poso,” katanya.
Dalam pembahasan itu menurut Wabup panjang jembatan diperkirakan 100 meter dengan lebar enam meter. Selain itu diprogramkan arah lalulintas jembatan memiliki dua arah, dan sesuai dengan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) akan dibangun di ujung jembatan lokasi wisata serta Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Lokasi wisata dan RTH tersebut, untuk dikelola baik agar mendapatkan PAD bagi Pemda Poso.
Samsuri mengatakan masih banyak rencana lain yang akan dibangun di ujung jembatan untuk menghasulkan PAD. Sementara jenis model jembatan tersebut belum ditentukan sebab masih akan dibahas kembali.
Kadis PU Poso Faidul Keteng dalam acara itu mengharapkan proyek jalan dan jembatan itu, secepatnya dilaksanakan untuk memenuhi keinginan dan kerinduan masyarakat Poso yang ingin memiliki jembatan kebanggaan khususnya masyarakat Kayamanya dan Bonesompe yang bertetangga, namun terpisah oleh laut dan sungai Poso.***