Palu (ANTARA) - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Donggala berkolaborasi mewujudkan moderasi beragama di daerah itu guna menciptakan lingkungan sosial yang harmonis.
"Kerukunan dan toleransi kunci dalam membangun masyarakat yang harmonis, upaya dilakukan Pemkab Donggala sangat baik untuk mewujudkan keseimbangan sosial," kata Ketua FKUB Sulteng Zainal Abidin di Palu, Kamis.
Ia mengemukakan Donggala dapat menjadi daerah percontohan dalam membangun kerukunan umat beragama, sebab pemkab setempat telah melaksanakan salah satu program prioritas pembangunan, karena telah membentuk sejumlah desa sadar kerukunan.
Langkah yang dilakukan Pemkab Donggala sejalan dengan visi utama FKUB, yakni mewujudkan Sulawesi Tengah sebagai daerah yang kondusif, rukun, damai, toleran, dan harmonis dalam kehidupan masyarakat dengan semua umat beragama.
Karena salah satu misi FKUB menjadikan Sulawesi Tengah sebagai pusat belajar toleransi dan kerukunan, pihaknya terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan pemahaman dan praktik toleransi di daerah ini, salah satunya melalui muhibbah kerukunan dengan para tokoh lintas agama, termasuk pemerintah daerah (pemda).
"Merangkul semua pihak adalah jalan yang terbaik untuk bersama-sama membangun daerah ini dari sisi kerukunan. Kalau suatu daerah penduduknya hidup rukun dan damai sudah pasti kinerja pembangunan daerah baik," tutur Zainal yang juga guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu.
Ia memaparkan sejak tiga tahun terakhir pihaknya masif melakukan sosialisasi peningkatan kualitas kerukunan bagi tokoh lintas agama, dan ratusan pelajar tingkat SMA sederajat di Kabupaten Donggala, termasuk melakukan sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulteng.
"Kami turun ke sekolah sampai perbatasan antara Donggala dan Kabupaten Tolitoli, tujuannya untuk memberikan pemahaman bagaimana saling menghormati satu sama lainnya tanpa memandang agama, termasuk stop bulying atau perundungan," ujarnya.
Ia menjelaskan pada pertemuan FKUB Sulteng dan Bupati Donggala Vera Elena Laruni di Donggala, Selasa (10/6), pemkab setempat mengaku memprioritaskan peningkatan kualitas kerukunan antar-umat beragama.
Program pembentukan desa sadar kerukunan terus digenjot, sebagai upaya membangun kehidupan sosial yang harmonis, program itu akan ditingkatkan dan diperluas ke wilayah lain.
"Kami berharap sinergisitas lintas sektor terus terjalin dengan baik untuk mewujudkan Sulteng yang aman, toleran dan harmonis," kata dia.