Donggala (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah mengimbau kepada masyarakat yang berada di wilayah pedesaan untuk meningkatkan pengetahuan dan literasi tentang bahaya narkoba.
Kepala BNN Donggala Khrisna Anggara mengatakan peredaran narkotika di desa-desa disebabkan minimnya pengetahuan masyarakat tentang barang haram tersebut.
"Jadi memang desa-desa ini menjadi salah satu sasaran peredaran narkotika karena rendahnya literasi masyarakat," kata Khrisna kepada awak media di Banawa, Kamis.
Ia mengemukakan salah satu upaya mencegah peredaran narkotika itu dengan melibatkan masyarakat, tokoh pemuda, tokoh adat dalam program Desa Bersih dari Narkoba (Desa Bersinar).
"Program tersebut memang menyasar desa-desa yang dinilai rawan terjadi penyalahgunaan narkotika," ucapnya.
Ia menuturkan saat ini wilayah pedesaan termasuk sekolah-sekolah sudah menjadi sasaran peredaran narkotika.
Menurut dia, sebagian warga yang berada di pedesaan bahkan mengira narkoba dapat memberikan dan meningkatkan produktivitas selama bekerja.
"Ini tentu informasi yang sangat menyesatkan karena penggunaan narkoba dapat memberikan efek negatif baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang bagi tubuh," sebutnya.
Khrisna mengajak kepada masyarakat untuk melaporkan apabila ada terjadi peredaran dan penyalahgunaan narkotika kepada Bhabinkamtibmas maupun Babinsa setempat.
"Kami membutuhkan peran aktif dari masyarakat untuk ikut serta melawan penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Donggala," katanya.
Diketahui pada tahun 2022 untuk kasus penyalahgunaan narkotika di Kabupaten Donggala mencapai 49 kasus dan mengalami penurunan pada tahun 2023 sebesar 42 kasus.
Hingga saat ini terdapat dua desa Bersinar di Kabupaten Donggala yang terbentuk pada tahun 2024 yaitu Desa Loli Dondo, Kecamatan Banawa dan Towale Kecamatan Banawa Tengah.
Program Desa Bersinar sudah dimulai sejak tahun 2020 di Kabupaten Donggala dan totalnya terbentuk sembilan desa dan satu kelurahan Bersinar.
Desa Bersinar ini ada programnya seperti ketahanan keluarga, pembentukan remaja teman sebaya, pembekalan bagi penggiat anti narkoba dan Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM).
