Palu (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Sulawesi Tengah memperkuat kapasitas pelaku usaha durian di provinsi tersebut agar siap menembus pasar global.
“Melalui pelatihan ekspor dan business matching, kami ingin memastikan pelaku usaha lokal memiliki ekosistem usaha yang inklusif untuk mendorong ekspor berkelanjutan,” kata Kepala OJK Sulteng Bonny Hardi Putra dalam keterangannya di Palu, Jumat.
Menurut dia, pelatihan itu merupakan langkah strategis untuk mendorong pengembangan ekonomi daerah dengan memperkuat kapasitas pelaku usaha lokal agar mampu bersaing di pasar global.
Pelatihan tersebut, ia mengatakan bertujuan memastikan pelaku usaha lokal tidak hanya siap secara teknis, tetapi juga memiliki dukungan pembiayaan dan pasar.
Ia menjelaskan Sulawesi Tengah memiliki potensi besar sebagai daerah penghasil durian unggulan dengan varietas lokal yang dikenal di pasar domestik. Namun, sebagian besar produk masih dipasarkan dalam bentuk segar sehingga nilai tambahnya belum maksimal.
Baca juga: Dinas TPH ingatkan petani ancaman penyakit bangkalan pada durian
Baca juga: Kadin siap kolaborasi wujudkan 100 ribu hektare lahan durian di Parigi Moutong
Oleh karena itu, ia mengatakan melalui pelatihan tersebut, pelaku usaha didorong untuk meningkatkan daya saing sekaligus membuka peluang produk olahan durian masuk ke pasar global.
Pelatihan tersebut diikuti pelaku usaha packing house atau rumah kemas durian, lembaga jasa keuangan, serta perwakilan instansi terkait.
Pelaku usaha dibekali materi tentang prosedur dan fasilitasi ekspor, pengembangan UMKM ekspor, ketentuan kepabeanan, strategi pemasaran digital, hingga akses pembiayaan dan asuransi ekspor.
Sementara itu, Gubernur Sulteng Anwar Hafid mengapresiasi kegiatan tersebut dan menegaskan bahwa pelatihan merupakan kesempatan berharga bagi pelaku usaha untuk memperluas wawasan, jejaring, dan meningkatkan kapasitas.
“Durian Sulawesi Tengah harus kita dorong menjadi ikon ekonomi kreatif daerah," ujar dia.
Ia mengatakan selain diekspor dalam bentuk segar, durian juga berpotensi diolah menjadi produk bernilai tambah yang dapat membuka lapangan kerja, menggerakkan UMKM, serta memperkuat branding Sulawesi Tengah di pasar global.
