BMKG: Tsunami sudah 5-7 centimeter di Talaud usai gempa di Filipina

id tsunami, talaud, sulud, bmkg

BMKG: Tsunami sudah 5-7 centimeter di Talaud usai gempa di Filipina

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memasang alat pendeteksi gempa di lokasi terdampak gempa Desa Sumberwaru, Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur, Jumat (26/9/2025). BMKG Stasiun Geofisika Pasuruan Jawa Timur mencatat hingga hari ini pukul 08.00 WIB, terjadi sebanyak 26 kali gempa susulan dengan kekuatan berkurang atau melemah mulai dari magnitudo 3,6 hingga magnitudo 1,8, sejak gempa magnitudo 5,7 SR, Kamis (25/9) sore yang dimutakhirkan menjadi magnitudo 5,4. ANTARA FOTO/Seno/rwa.

Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat sudah adanya tsunami setinggi 5 - 7 centimeter di perairan Talaud, Sulawesi Utara, usai gempa tektonik bermagnitudo 7,4 yang terjadi di Laut Filipina, Jumat pagi ini.

Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta mengatakan bahwa fenomena tersebut terdeteksi melalui alat pengukur tinggi muka laut atau tsunami gauge milik BMKG yang berada di dua titik di Kepulauan Talaud.

“Tercatat di Tsunami Gauge BMKG di Beo, Talaud, setinggi 7 centimeter dan di TG Essang Talaud setinggi 5 centimeter dan sejumlah titik lainnya,” kata dia

Ia menegaskan bahwa kenaikan muka air laut tersebut merupakan dampak dari tsunami minor akibat aktivitas gempa dangkal di zona subduksi Laut Filipina. “Ya, itu tsunami, tapi kami menyebutnya tsunami minor,” ujarnya.

Sebelumnya, gempa berkekuatan 7,4 magnitudo terjadi pada pukul 08.43.58 WIB dengan episenter di koordinat 7,23° Lintang Utara dan 126,83° Bujur Timur atau sekitar 275 kilometer arah barat laut Pulau Karatung, Sulawesi Utara, dengan kedalaman 58 kilometer.

Berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber, gempa tersebut dipicu oleh aktivitas patahan naik di zona subduksi Laut Filipina. BMKG menyatakan gempa ini berpotensi tsunami dengan status Waspada bagi wilayah pesisir Kepulauan Talaud, Kota Bitung, Minahasa Utara bagian selatan, Minahasa bagian selatan, dan Supiori di Papua.

BMKG juga mengimbau masyarakat di wilayah pesisir untuk tetap waspada, namun tidak panik, serta terus mengikuti informasi resmi pemerintah dan otoritas di daerah setempat hingga status peringatan tsunami dinyatakan berakhir.


Pewarta :
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.