Palu (ANTARA) - Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Zainal Abidin mengatakan polemik tayangan acara Expose Uncensor disiarkan stasiun televisi swasta Trans7 pada Senin (13/10) secara tidak langsung merendahkan pendidikan pesantren.
"Tayangan itu sekaligus melecehkan dan menghina dunia pesantren, serta tokoh-tokoh yang dimuliakan di kalangan NU," kata Zainal Abidin di Palu, Selasa, menanggapi polemik siaran acara tersebut.
Ia menilai isi tayangan tersebut bukan hanya pantas tidak pantas dipertontonkan ke publik, tetapi juga menyentuh batas penghinaan terhadap nilai-nilai luhur yang dijaga dan diwariskan oleh pesantren selama ini.
Penggunaan narasi dan framing dalam tayangan tersebut sangat menyinggung, bahkan membangkitkan kemarahan di kalangan pesantren, khususnya warga NU di seluruh Indonesia.
"Pihak Trans7 dan perusahaan produksi terkait segera mengambil langkah konkret dan terbuka untuk memperbaiki kerusakan yang telah ditimbulkan. Tayangan seperti itu tidak boleh dibiarkan, karena berpotensi memecah belah dan merusak tatanan sosial yang harmonis," ujarnya.
Menurut dia, narasinya dalam tayangan itu dapat menimbulkan kegaduhan dan merugikan pesantren yang selama ini dikenal sebagai lembaga pendidikan menanamkan akhlak dan budi pekerti yang luhur.
“Masalah ini harus diselesaikan secara serius dan sebaik-baiknya. Ini bukan sekadar soal nama baik pesantren, tetapi soal kehormatan dan martabat nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin,” tegas Zainal yang juga Ketua FKUB Sulawesi Tengah.
Sebelumnya, Anggota DPR RI Rivqy Abdul Halim menegaskan bahwa pondok pesantren adalah instrumen perjuangan bangsa, sekaligus lembaga pendidikan tertua yang telah melahirkan para ulama, pejuang, dan pemimpin bangsa saat merespons polemik tayangan Trans7.
Dalam konteks sejarah lahirnya bangsa, pendidikan, dan sosial keagamaan Indonesia, menurut dia, pesantren bukan sekadar tempat mengaji, melainkan ruang pembentukan akhlak, disiplin, kemandirian, dan semangat kebangsaan.
"Menistakan pesantren berarti menistakan jati diri bangsa Indonesia," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rais Syuriah NU: Polemik tayangan Trans7 merendahkan pesantren
