BI libatkan tujuh perbankan akses pembiayaan UMKM di Sulteng

id BI, bank Indonesia, perbankan, kredit, pembiayaan, Irfan Sukarna, KPwBI Sulteng, UMKM, Sulawesi Tengah, Sulteng

BI libatkan tujuh perbankan akses pembiayaan UMKM di Sulteng

Dok- Kepala KPWBI Sulawesi Tengah M Irfan Sukarna ndik ke KRI Lumba-Lumba milik TNI-AL yang sandar di Pelabuhan Parigi sebelum berangkat melaksanakan ekspedisi rupiah ke daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) di Sulteng. (ANTARA/Moh Ridwan)

Palu (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) melibatkan tujuh perbankan untuk memberikan akses pembiayaan kredit kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Sulawesi Tengah (Sulteng) sebagai upaya memperkuat ketahanan usaha dalam menciptakan produk unggulan.

"Memajukan UMKM harus ditopang dengan akses pembiayaan yang mudah, supaya mereka lebih kuat dalam meningkatkan produksi dan bisa naik kelas ke level lebih tinggi," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tengah M Irfan Sukarna di Palu, Minggu.

Ia mengatakan BI memiliki tugas utama yakni menjaga stabilitas rupiah dengan mengelola instrumen pendukung yakni menjalankan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, termasuk menjaga stabilitas sistem keuangan.

Oleh sebab itu, ia mengatakan pemberdayaan UMKM menjadi salah satu tanggung jawab dilakukan dalam memperkuat ketahanan ekonomi. UMKM merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

"Pemberdayaan UMKM di daerah kami lakukan lewat kolaborasi dengan pemerintah daerah (pemda) dan para pihak lainnya, sebagai bentuk gerakan kolektif memajukan sektor tersebut," ujar dia.

Ia mengatakan saat ini KPwBI memiliki 172 UMKM binaan tersebar di 13 kabupaten/kota di Sulteng, para pelaku usaha tersebut terus digenjot melalui pendampingan supaya mereka tangguh menghadapi tantangan bisnis maupun ekonomi.

Tujuh perbankan dilibatkan dalam kemitraan dengan UMKM yakni Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulawesi Tengah, BNI, BRI, Mandiri, BSI, BCA, dan BTN dengan harapan dapat membantu meningkatkan nilai produksi usaha.

"Kami juga memiliki program Karya Kreatif Sulawesi Tengah (KKST) yang dilaksanakan setiap tahun, sebagai bentuk apresiasi bagi pelaku usaha yang telah berkontribusi dalan peningkatan ekonomi daerah. Kegiatan itu melibatkan UMKM/UKM untuk mempromosikan produk unggulan," kata Irfan.

Berdasarkan data Bank Indonesia insentif likuiditas makro prudensial sektor UMKM secara nasional hingga Agustus 2025 telah mencapai Rp77 triliun, kemudian usaha mikro Rp21 triliun dan secara keseluruhan insentif telah berikan kepada sektor-sektor strategis lainnya mencapai Rp384 triliun.

Selain itu ia mengatakan BI juga memperkuat dan mempermudah sistem pembayaran menggunakan QRIS saat bertransaksi belanja, sistem itu telah diterapkan kepada UMKM dan sektor strategis lainnya.

"Di Sulawesi Tengah tumbuh 101,8 persen pengguna QRIS, dan tercatat 20,9 juta transaksi. Saat ini ada sekitar 352 ribu pengguna aktif, secara nasional sekitar 60 juta pengguna aktif QRIS," katanya.

Pewarta :
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.